Pandangan itu diungkapkan oleh mantan bek Juventus dan Fiorentina, Pasquale Bruno. Pria yang memenangi satu gelar Piala UEFA (sebelum berubah menjadi Liga Europa) ini menganggap Liga Italia telah mengalami penurunan signifikan selama beberapa tahun terakhir, sehingga tertinggal dari liga-liga top Eropa lain.
Satu hal yang paling mendasari penurunan itu adalah soal finansial. Fakta bahwa sampai saat ini hanya satu tim yang punya stadion sendiri yakni Juventus, menjadi satu bukti sahih. Tim-tim Italia belum punya kekuatan untuk membangun kandang sendiri, yang sebenarnya punya pengaruh besar dalam pemasukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Italia saat ini, kami benar-benar tertinggal dalam sepakbola. Kami begitu miskin dan sangat buruk, dan kami bisa melupakan soal mimpi memenangi trofi Eropa sekarang. Dalam lima tahun terakhir, kami sudah sangat menurun," kata Bruno kepada Daily Record dikutip Football Italia.
"Saya rasa bahkan kami tidak bisa berharap memenangi trofi Eropa dalam waktu dekat. Tidak ada kesempatan. Standarnya buruk dan sepakbola Italia saat ini benar-benar membosankan. Tidak cepat atau menarik," tambahnya.
Selain Juve, lima tim lain masih bersaing di Liga Europa yakni Torino, Napoli, Fiorentina, Inter Milan, dan AS Roma. Tapi Bruno tetap tak yakin peluang tim-tim ini bagus.
Bruno menyebut bahwa buruknya keuangan klub-klub Italia membuat hampir tak ada lagi pemain bintang di Serie A. Bahkan saking tak menariknya liga menurut Bruno, dia sampai-sampai mengaku lebih memilih tidur ketimbang nonton pertandingan.
"Tidak ada perputaran uang. Milan dan Inter kesulitan dalam hal ini. Satu-satunya klub yang punya uang adalah Juventus tapi mereka tidak punya uang seperti klub-klub Inggris," sambungnya.
"Tidak ada pemain besar Italia dan ada banyak pemain asing yang biasa-biasa saja di liga sekarang. Ketika saya lihat Juventus, AC Milan, dan Inter bermain, saya lebih memilih tidur. Saya tidak tertarik dengan pertandingannya," tandasnya.
(raw/mrp)