Lars Ricken adalah sosok yang akan selalu dikenang oleh para pendukung Borussia Dortmund. Tahun 1997, dia pernah membuat Juventus tertunduk lesu.
28 Mei 1997, di Olympiastadion, Munich, Dortmund dan Juventus bertemu di final Liga Champions. Ketika itu, skuat Dortmund diisi oleh pemain-pemain senior dengan usia kepala tiga.
"Waktu itu, kami adalah tim yang berpengalaman," kenang Ricken seperti dilansir Calciomercato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ricken ketika itu baru berusia 20 tahun. Sebagai salah seorang pemain muda, dia tidak mendapatkan tempat di starting XI. Pelatih Dortmund ketika itu, Ottmar Hitzfeld, memilih untuk mencadangkannya.
Keputusan Hitzfeld itu diakui Ricken membuatnya sebal. Bukan apa-apa, Ricken sendiri berjasa membantu Dortmund lolos ke final. Dia membuat satu gol ke gawang Auxerre di perempatfinal dan satu gol lagi ke gawang Manchester United di semifinal.
"Saya tidak senang duduk di bangku cadangan. Saya berjasa mengantarkan tim kami ke final lewat gol-gol penting ke gawang Auxerre dan Manchester United."
Tapi, siapa sangka duduk di bangku cadangan membuat Ricken memerhatikan pertandingan dengan baik.
Ketika itu, Dortmund tengah unggul 2-1 atas Juve. Dua gol dari Karl-Heinz Riedl, masing-masing di menit ke-29 dan 34, hanya dibalas satu kali oleh Alessandro Del Piero di menit ke-65.
Melihat itu, Hitzfeld pun memutuskan untuk memainkan Ricken pada menit ke-70.
"Di bangku cadangan, saya memerhatikan bahwa (Angelo) Peruzzi suka menjauh dari gawangnya," ucap Ricken.
Dari hasil pengamatannya itu, terciptalah gol ketiga Dortmund. Tidak sampai semenit setelah dirinya masuk ke lapangan, Ricken menerima umpan terobosan dari Moeller. Tanpa buang waktu, bocah asli Dortmund itu melepaskan tendangan lob melewati Peruzzi. Dortmund 3, Juventus 1.
Skor 3-1 itu pun bertahan sampai peluit panjang dibunyikan. Dortmund pun sukses meraih trofi Liga Champions pertama mereka.
Kini, setelah lama tidak berjumpa, Dortmund akan kembali bertemu Juve. Pertarungan keduanya kali ini akan dihelat di Juventus Stadium, Rabu (25/2) dinihari WIB, mendatang.
Berbeda dengan tim ketika itu, yang dipenuhi oleh pemain-pemain berpengalaman, kini skuat Dortmund diisi oleh pemain-pemain yang lebih muda. Ricken pun menyebut, Dortmund punya energi lebih besar untuk bisa menaklukkan Juve.
"Sekarang, skuat kami memang lebih muda. Tapi, kami lebih disiplin dan lebih punya energi. Jika tetap mempertahankan identitas permainan, kami bisa mengalahkan siapa pun," kata Ricken.
(roz/krs)