Casillas dan Buffon Menembus Zaman

Jelang Juventus vs Madrid

Casillas dan Buffon Menembus Zaman

- Sepakbola
Selasa, 05 Mei 2015 15:05 WIB
Getty Images
Jakarta -

Kali terakhir Juventus menembus semifinal Liga Champions adalah pada 2003, di mana mereka juga bertemu Real madrid. Banyak hal sudah berubah sejak laga itu, kecuali Iker Casillas dan Gianluigi Buffon.

Juventus meraih kemenangan dengan agregat 4-3 saat berhadapan dengan Madrid di semifinal Liga Champions 2003/2004. Meski kalah 1-2 lebih dulu saat main di Santiago Bernabeu, Bianconeri sukses membalasnya di Delle Alpi saat meraih kemenangan 3-1.

Dari duel tersebut ke pertemuan di Juventus Stadium malam nanti, cuma ada dua pemain yang masih bertahan di posisinya masing-masing. Iker Casillas di pihak El Real dan Gianluigi Buffon pada kubu Bianconeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah kemunculan kiper-kiper muda berbakat seperti Thibaut Courtois, David De Gea, Manuel Neuer sampai Marc-Andre ter Stegen, rasanya tidak ada yang bisa membantah kalau Buffon dan Casillas masih jadi salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Trofi-trofi yang masih mereka menangi saat ini adalah buktinya.

Jika ditotal, Buffon dan Casillas sudah tampil di 283 laga kompetisi Eropa. Keduanya juga sudah mengangkat trofi Piala Dunia. Di rumahnya masing-masing mereka butuh lemari besar untuk menyimpan piala dan medali yang musim demi musim sudah dimenangi.

Tak seperti Casillas yang sudah memenangi tigra trofi Liga Champions, Buffon masih harus menunggu untuk bisa mendapatkan 'Si Kuping Besar'. Kiper 38 tahun itu pernah sekali masuk final, tapi harus menyerah kalah oleh Carlo Ancelotti bersama AC Milan di 2003. Orangpun menilai Buffon sama seperti Zlatan Ibarhimovic atau Ronaldo (Nazario) yang hebat dalam posisinya masing-masing namun tak beruntung di Liga Champions.

Buffon dan Casillas juga menjadi representasi loyalitas pemain pada sebuah klub. Buffon memilih bertahan dalam seragam Juventus meski klub tersebut sempat terjerembab ke Serie B. Pun begitu Casillas, yang sempat jadi nomor dua saat Jose Mourinho melatihnya namun memilih bersabar untuk menunjukkan kembali bahwa dia masih punya banyak hal untuk diberikan.

Soal head to head, Casillas unggul tipis dengan sudah menang 3 kali sementara Buffon menang dua kali. Satu laga lainnya berkesudahan imbang. Keunggulan Casillas atas Buffon juga terbawa ke level timnas: Casillas bersama Spanyol mengalahkan Italia yang diperkuat Buffon pada perempatfinal Piala Eropa 2008 (adu penalti), semifinal Piala Konfederasi (adu penalti) serta final Piala Eropa 2012 (4-0).

"Gigi (Buffon) adalah sosok yang hebat - panutan untuk kami semua. Dia memulai kariernya dalam usai sangat muda. Saya tahu dia tiga tahun lebih muda dari saya, tapi dia meraih sukses dengan cepat," sahut Casillas menyanjung rivalnya itu.

"Dan selama sembilan atau 10 tahun, dia berada di sana - bisa dibilang lima besar - penjaga gawang terbaik di dunia. Itu sesuatu yang luar biasa saat kiper-kiper lain naik dan turun, tapi Gigi ada di sana. Dia adalah cerita dari kisah banyak kemenangan. Dia memenangi Piala Dunia bersama Italia, memenangi Serie A berulang kali, Piala Italia. Piala Super Italia, semua bersama Juventus," lanjut Casillas di ESPNFC.

(din/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads