Di Liga Champions, Roma punya catatan buruk dalam hal pertahanan. Mereka kemasukan 16 kali dan cuma bikin 11 gol, alias lolos ke babak gugur dengan selisih gol minus lima.
Tapi Roma mulai menunjukkan perkembangan sejak kedatangan Spalletti. Pria yang menggantikan Rudi Garcia itu terlihat sudah mampu memperbaiki keseimbangan tim. Saat ini Roma bisa tampil tajam tanpa mengorbankan pertahanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Spalletti sejauh ini sudah melalui enam laga Serie A, dengan Roma mencetak 11 gol dan kemasukan lima kali. Artinya Roma punya rata-rata bikin gol 1,83 dan kemasukan 0,83 per pertandingan.
Bahkan jika dilihat lebih jauh, selain dua laga pertama yang gagal dimenangi, Spalletti sudah berhasil membawa Roma memenangi empat laga terakhir. Di kesempatan itu, Roma memasukkan 10 gol dan kebobolan cuma tiga kali. Artinya ada tren positif sejak kedatangannya.
Menjamu Madrid di leg pertama babak 16 besar di Olimpico, Kamis (18/2/2016) dinihari WIB nanti, Roma bertekad tak kebobolan. Meski jadi tantangan yang tak mudah karena Madrid punya penyerang kelas dunia plus belum sekalipun mencatatkan clean sheet di bawah Spalletti, tapi Kostas Manolas percaya hal tersebut bisa diwujudkan.
"Kami sudah kebobolan berbagai macam tipe gol. Tapi untuk bertahan tidak cuma butuh empat atau lima pemain di dalam tim. Bukan cuma salah pertahanan bahwa kami kemasukan 16 gol," kata Manolas di situs resmi Roma.
"Besok kami perlu sebuah hasil tanpa kebobolan, demi bisa pergi ke Madrid dengan kelolosan masih memungkinkan. Saya punya keyakinan besar dan kalau pelatih memilih saya, saya akan memberikan segalanya. Saya berharap bisa membantu tim saya mendapatkan hasil positif," tandas bek asal Yunani itu. (raw/din)