Atletico kalah lewat adu penalti dari rival sekota mereka, Real Madrid, dalam final yang berlangsung di kota Milan, 28 Mei 2016. Itu merupakan kekalahan kedua Atletico dari Madrid dalam dua final terakhir kedua kesebelasan.
De Gea, yang mengawali karier sepakbolanya bersama Atletico, merasa mantan timnya itu tidak layak kalah. Terlebih, Atletico melaju ke final setelah menyingkirkan dua klub besar, Barcelona dan Bayern Munich.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang tidak menangis, tapi saya juga merasakan penderitaannya."
"Atletico sudah banyak mengalami kemalangan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka tidak mendapatkan keberuntungan yang seharusnya mereka miliki, tapi mereka tetap yakin dengan klub dan tim yang mereka miliki," kata De Gea.
Bersama Atletico, De Gea menjuarai Liga Europa pada musim 2009/2010 dan menjuarai Piala Super Eropa pada 2010. Ia kemudian pindah ke Manchester United pada 2011 untuk menggantikan Edwin van der Sar yang pensiun.
Sementara itu, kekalahan dari Madrid membuat pelatih Atletico, Diego Simeone, terpukul. Ia menyebut, dua kali kalah di final adalah kegagalan. Sampai-sampai, masa depannya di Atletico ikut dispekulasikan.
Namun, beberapa pemain penting Atletico, seperti Koke dan Antoine Griezmann, meyakini kalau Simeone akan tetap menjadi pelatih mereka musim depan.
(roz/din)