Dalam proses pemilihan yang dilangsungkan dalam Kongres UEFA di Athena, Rabu (14/9/2016) waktu setempat, Ceferin mendapatkan suara terbanyak. Dia total dapat dukungan dari 42 suara, mengalahkan pesaing terdekatnya yakni wakil asal Belanda, Michael van Praag, yang hanya mengumpulkan 13 suara.
Ceferin, 48 tahun, adalah presiden asosiasi sepakbola Slovenia. Dia akan mengisi kursi presiden UEFA yang kosong setelah Michel Platini turun dari posisi tersebut akibat tersangkut kasus korupsi FIFA dan dijatuhi hukuman larangan berpartisipasi di segala aktivitas sepakbola pada tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kehormatan besar, tapi juga tanggung jawab yang besar," ucap Ceferin usai dipastikan memenangi pemilihan.
"Ini berarti besar untuk saya. Negara saya Slovenia yang kecil dan idah sangat bangga akan hal ini, dan saya harap suatu hari nanti Anda juga akan bangga pada saya," lanjut dia seperti dikutip dari Skysports.
Ceferin sudah menjabat sebagai presiden Asosiasi Sepakbola Slovenia sejak 2011. Dia memiliki latar belakang pendidikan dan profesi di bidang hukum.
Meski berasal dari negara yang tergolong kecil dalam lingkup sepakbola Eropa, Ceferin diyakini merupakan kandidat paling kredibel dan bisa membawa aspirasi negara-negara kecil. Setelah pada awalnya diajukan oleh negara-negara kecil, dia belakangan dapat dukungan dari negara besar seperti Italia, Prancis, Jerman, dan Rusia. (din/fem)