Leicester mengukir sejarahnya ketika bertamu ke Jan Breydelstadion, Kamis (15/9/2016) dinihari WIB. Untuk kali pertama mereka menjejakkan kaki di lapangan untuk melakoni laga Liga Champions.
Dan mereka menandainya dengan sebuah hasil cemerlang. Leicester bahkan sudah unggul ketika laga baru berjalan lima menit, ketika Marc Albrighton memanfaatkan kesalahan kiper Ludovic Butelle dan menceploskan bola ke dalam gawang kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skor ini bertahan sampai pertandingan usai. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan skuat Claudio Ranieri memuncaki Grup G dengan nilai tiga, diikuti FC Copenhagen dan Porto dengan masing-masing punya satu poin.
FC Copenhagen dan Porto bermain imbang 1-1 di Estadio Do Dragao pada laga lainnya. Porto unggul lebih dulu melalui Otavinho pada menit ke-13, lalu dibalas Andreas Cornelius di menit ke-52.
Jalannya Pertandingan
Leicester lebih dulu mendapatkan ancaman, ketika di menit ketiga Jose Izquierdo melepaskan sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti. Namun cuma melenceng tipis ke kanan gawang.
Dua menit berselang, Leicester memetik keunggulan. Umpan Luis Hernandez dari lemparan ke dalam gagal dipotong kiper Brugge Ludovic Butelle. Bola kemudian jatuh di jangkauan Marc Albrighton dan langsung disontek ke dalam gawang kosong.
Upaya dari Wes Morgan lewat sundulan menyambut umpan lambung Albrighton di menit ke-20 masih melambung. Begitu juga respons dari Brugge di menit ke-27, di mana sepakan Izquierdo masih jauh dari gawang.
Di menit ke-29, Leicester menambah keunggulannya. Eksekusi tendangan bebas Riyad Mahrez melesak ke pojok kiri atas gawang. Tendangan bebas ini diberikan setelah Jamie Vardy dijatuhkan Timmy Simons.
Tendangan Danny Drinkwater di menit ke-35 masih bisa diamankan oleh Butelle. Tiga menit kemudian upaya Mahrez melesat tipis ke kiri gawang Brugge.
Di penghujung babak pertama, Leicester mendapatkan sejumlah kans. Sepakan Drinkwater di menit ke-41 hanya sedikit di atas mistar gawang, sementara percobaan dari Vardy bisa diantisipasi Butelle.
Brugge menebar ancaman dua menit babak kedua berjalan dengan sundulan Stefano Denswil meneruskan umpan Ruud Vormer. Cuma melebar ke kanan. Di menit ke-57, sepakan Izquierdo mengarah ke gawang dan bisa ditangani oleh Kasper Schmeichel.
Meski memulai dengan positif, Brugge malah kembali kebobolan di menit ke-60. Vardy mulanya dilanggar di kotak penalti dan wasit meniup peluit untuk penalti. Mahrez yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya.
Di menit ke-64, Leicester nyaris kemasukan. Sepakan Izquierdo dari dalam kotak penalti menghantam tiang gawang. Upaya dari Denswil tiga menit kemudian mengarah ke gawang, tapi bisa diatasi Schmeichel.
Leicester punya kans di menit ke-70, ketika Huth menanduk umpan Luis Hernandez. Bola bisa diantisipasi oleh Butelle.
Brugge terus berupaya mengejar ketertinggalan. Namun mereka kesulitan memberikan ancaman langsung ke gawang Leicester. Upaya dari Benoit Poulain dan Vormer belum menemui sasaran.
Sebaliknya, Leicester malah terus menunjukkan potensinya. Sundulan Huth di menit ke-81 cuma tipis saja melebar ke kiri gawang, sementara sepakan Demarai Gray tak lama kemudian cuma sedikit di kanan gawang.
Namun tak ada gol lagi yang tercipta di sisa waktu. Leicester menang telak 3-0.
Susunan pemain:
Club Brugge: Butelle, Van Rhijn, Engels (Poulain 53'), Denswil, De Bock, Simons, Vormer, Pina, Vanaken, Diaby (Vossen 63'), Izquierdo (Gedoz 78')
Leicester City: Schmeichel, Hernández, Huth, Morgan, Fuchs, Mahrez (Gray 81'), Drinkwater, Amartey, Albrighton, Slimani (Ulloa 62'), Vardy (Musa 70') (raw/krs)