Tak ada yang memprediksi Leicester City bakal melaju jauh di Liga Champions musim ini. Apalagi, klub berjuluk Si Rubah itu babak belur di Premier League musim ini.
Tapi, Leicester berhasil menciptakan malam yang istimewa dengan lolos ke babak perempatfinal. Mereka mengalahkan Sevilla dengan agregat 4-2 setelah berhasil menuai hasil psoitif 2-0 di King Power Stadium pada Rabu (15/3/2017) dinihari WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedanya, sukses di Premier League musim lalu didapatkan Leicester bersama manajer Claudio Ranieri. Waktu itu, keberhasilan Leicester tersebut dikaitkan dengan kemampuan Ranieri membangkitkan semangat pasukan The Foxes dengan alarm imajiner Dilly Ding Dilly Dong dan traktiran pizza tiap anak asuhnya bikin clean sheet.
Kini, laju bagus Leicester dibuat bersama manajer baru Craig Shakespeare. Leicester bangkit di Premier League, juga berhasil lolos perempatfinal Liga Champions.
Shakespeare tak menggunakan dilly ding dilly dong. Dia dinilai bagus dalam mengorganisasikan tim.
"Saya sempat bekerja dalam waktu singkat bersama Ranieri dan waktu itu organisasi kurang oke. Kalau bukan karena Shakey, bisa jadi tim menuai hasil kurang sip lebih awal," tutur Kevin Phillips yang masuk jajaran staf pelatih Leicester sebelum menangani Derby County
Tentunya manajer yang perlu diberi kredit sebagai juara liga, tapi kalau tidak ada Shakey situasi bisa jadi berat buat Leicester," imbuh dia. (fem/krs)











































