Madrid mulanya tampak dalam situasi sulit ketika sudah tertinggal 0-2 dari Atletico, sebelum laga berjalan 20 menit di Vicente Calderon, Kamis (11/5/2017) dinihari WIB. Di titik itu cuma satu gol yang memisahkan kedua tim secara agregat, dengan Madrid menang 3-0 di semifinal leg pertama.
Tapi Los Blancos tampil impresif untuk menjaga ketenangannya alih-alih terlihat panik. Skuat Zinedine Zidane itu perlahan-lahan merebut kontrol permainan dan membangun serangan dengan cermat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isco sendiri pada prosesnya menjadi kunci serangan Madrid di babak kedua. Dengan kemampuan olah bolanya, gelandang 25 tahun itu melakukan banyak menahan bola dan melakukan tusukan, membuat pressing Atletico cukup kelabakan.
Tapi Zidane menegaskan ada peran besar dari seluruh pemain, sehingga bisa meredam Atletico. Termasuk Luka Modric yang tetap bisa mengalirkan bola dengan tenang.
"Isco sangatlah penting untuk kami hari ini. Di antara lini dengan kualitasnya, di babak kedua dia sangat membantu kami untuk bermain jauh lebih baik. Dia memberikan banyak hal, sebagaimana Benzema, Ronaldo," kata Zidane di situs resmi UEFA.
"Modric itu brilian. Dia begitu tenang dengan bola. Kami tahu ketika dia mendapatkan bola, dia tak pernah gugup dan pengalamannya penting dalam permainan kami malam ini. Seperti Isco, lalu Kroos, juga seperti yang lainnya juga. Semuanya memainkan perannya masing-masing."
"Saya senang dengan segala sesuatunya berjalan. Skuat ini fantastis, ini adalah hasil kerja dari semua orang. Para pemainlah yang masuk ke lapangan, berjuang, dan memberikan segala upaya," tandasnya.
Lolos ke final, Zidane mengulangi capaiannya musim lalu di mana dia berhasil membawa Madrid juara. Jika kembali membawa pulang trofi di musim ini, Madrid akan jadi tim pertama yang mempertahankan gelar sejak era Liga Champions dimulai pada 1992/1993.
(raw/nds)