Juventus akan menghadapi Real Madrid pada final Liga Champions di Millennium Stadium, Minggu (4/6/2017) dinihari WIB. Bianconeri sedang dalam misi menuntaskan kerinduan akan 'Si Kuping Besar' dengan terakhir kali juara pada 1996 silam.
Sejak saat itu empat final dilewati Juventus, tapi selalu kandas. Final tahun ini sendiri merupakan yang ke-9 sepanjang sejarah keikutsertaan Juventus di Liga Champions termasuk di format lama, memenangi dua di antaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman itulah yang dinilai menjadi nilai plus untuk Real Madrid, apalagi belum lama juga mereka juara yakni di 2014 dan 2016 lalu.
Gianluigi Buffon mengakui pengalaman itu bisa membuat Real Madrid sedikit lebih tenang menghadapi pertandingan. Tapi di atas lapangan, dia percaya keseimbangan laga tak akan banyak terpengaruh.
"Ini bukan seolah-olah sejarah Real Madrid di final itu merupakan perkembangan baru. Mereka sudah mengalami banyak sukses dan punya kepercayaan diri yang besar di situasi-situasi ini, dan itu bisa membuat laga menjadi lebih mudah untuk mereka secara mental," kata Buffon kepada Mediaset Premium.
"Tapi itu tidak akan mengubah keseimbangan pertandingan," imbuhnya dikutip Football Italia.
Juventus sendiri disebut menatap pertandingan penting ini dengan mentalitas yang sudah tepat. Ada hasrat besar untuk mencatatkan sejarah di klub, mengukir treble untuk kali pertama.
"Ada jenis ketegangan yang pas, kadar konsentrasi yang bagus, dan gairah menggebu untuk melakukan sesuatu yang bersejarah," sambung Buffon.
"Saya rasa lebih baik untuk mempertimbangkan laga besok sebagai ujian penting di mana masing-masing dari kami harus memberikan yang terbaik," tandasnya. (raw/raw)