PSG mengalami kekalahan menyakitkan kala berhadapan dengan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions 2016/2017 kemarin. Les Parisiens saat itu mengawali dengan amat baik, menang 4-0 di kandang pada leg pertama.
Skuat besutan Unai Emery pun dijagokan melenggang ke perempatfinal karena sepanjang sejarahnya, tak pernah ada tim yang membalikkan ketertinggalan 0-4 di leg kedua. Tapi rupanya Barcelona memberikan pernyataan, selalu ada yang pertama untuk segala sesuatunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tampil hebat di partai kandang dan kami tidak layak disingkirkan seperti itu. Segala sesuatunya terjadi secara tidak normal di sepakbola, kami merasakan kepedihan besar, kepahitan, dan kemarahan," katanya kepada AS.
"Itu memengaruhi kami semua. Sesuatu terjadi yang mana tak terduga dan tak bisa dijelaskan. Itu sungguh tak adil. Anda cuma perlu menyalakan televisi dan melihatnya," tambahnya.
Cavani mencetak satu gol di leg kedua yang sempat meredakan tekanan untuk PSG. Gol itu membuat skor menjadi 1-3, Barcelona butuh tiga gol untuk lolos.
Tapi sekali lagi, yang terjadi kemudian di luar perkiraan PSG dan Cavani merasa kekalahan itu sangat tak adil.
"Ketika saya mencetak gol, saya tahu bahwa kami bakal punya celah lebih ketimbang Barceona, yang sudah tak cukup efektif karena mereka harus menyerang. Sejujurnya, di kedudukan 3-1 tak ada yang membayangkan perubahannya," ujarnya.
"Kalau harus berbicara apa yang terjadi saya ingin bicara soal ketidakadilan. Hasilnya tidaklah adil," demikian penyerang internasional Uruguay itu. (raw/krs)











































