Berstatus sebagai peringkat ketiga Premier League, Spurs sebenarnya diunggulkan untuk melaju dari grup yang diisi AS Monaco, Bayer Leverkusen, dan CSKA Moskow. Tapi performa Spurs begitu buruk terutama di kandang dengan menelan dua kekalahan.
Pada akhirnya Spurs cuma finis posisi ketiga dan turun kasta ke Liga Europa di mana mereka juga langsung tersingkir di babak 32 besar. Kiprah The Lilywhites di Eropa pun begitu buruk musim lalu dan berbanding terbalik ketika melihat Spurs yang trengginas di Premier League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja sangat disayangkan melihat apa yang terjadi dengan mereka musim lalu, tapi skuat Tottenham saat ini memang terlalu muda untuk Liga Champions," tutur eks bek Spurs, William Gallas, seperti dikutip Daily Star.
"Laga melawan Monaco dan Bayer Leverkusen di fase grup membuktikan bahwa mereka butuh lebih banyak pengalaman," sambung pemain yang membawa Spurs mencapai perempatfinal Liga Champions di musim 2010/2011 itu.
"Liga Champions itu berbeda dengan Premier League. Anda butuh pengalaman, Anda harus lebih cerdas dan tetap fokus."
"Jika Anda membandingkan skuat kami saat ini dengan yang dulu, kami saat itu punya banyak pemain tua dan yang lebih berpengalaman," tutupnya.
(mrp/krs)