City gagal membalikkan ketertinggalan 0-3 dari Liverpool pada leg kedua yang dihelat di Etihad Stadium, Rabu (11/4/2018) dinihari WIB tadi. Sempat unggul cepat di babak pertama lewat gol Gabriel Jesus, City kebobolan dua gol di babak kedua lewat Mohamed Salah dan Roberto Firmino.
City tersingkir dengan agregat mencolok 1-5 dari Liverpool yang tentunya makin bikin penasaran klub itu menaklukkan kompetisi Eropa terutama sang manajer Guardiola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, Guardiola selalu dihantui kegagalan di ajang Liga Champions setelah tak lagi melatih Barca. Selama empat tahun menangani Los Cules, Guardiola meraih dua trofi juara dan dua kali lolos ke semifinal.
Setelah itu, Guardiola mencoba peruntunganya bersama Bayern Munich tapi selalu terhenti di semifinal. Uniknya Guardiola selalu disingkirkan tim-tim Spanyol, mulai Real madrid (2014), Barca (2015), dan Atletico Madrid (2016).
Pindah ke City, raihan Guardiola malah lebih buruk. Setelah musim lalu disingkirkan AS Monaco di 16 besar, City cuma sampai perempatfinal musim ini.
Baca juga: Curhatan Josep Guardiola atas Kekalahan City |
Yang lebih menyedihkan untuk Pep adalah sejak tak lagi melatih Barca, klub-klubnya selalu kalah dengan agregat besar kecuali saat disingkirkan Atletico dengan agregat 2-2 (kalah 0-1 dan menang 2-1).
Di musim perdananya bersama Bayern, Madrid menyingkirkan tim Jerman itu dengan keunggulan telak 5-0 (kalah 0-1 di tandang dan 0-4 di kandang), lalu kalah dari Barca dengan agregat 3-5.
Bersama City, musim lalu disingkirkan Monaco dengan agregat cukup mencolok yakni 6-6. Menang 5-3 di kandang, City tersingkir karena kalah agregat gol usai takluk 1-3 di markas Monaco.
Coba lagi musim depan, Guardiola!
Baca juga: Karena Klopp Masih Jadi Momok Guardiola |
(mrp/din)