Messi identik dengan gol dan lazimnya menginspirasi Blaugrana. Tapi tidak demikian ketika dijamu Giallorossi di partai leg kedua perempatfinal Liga Champions, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB. Messi gagal bikin gol saat Barca tunduk 0-3.
Hasil tersebut membuat Barcelona harus mengemas koper dari Liga Champions akibat kalah agregat 4-4 dari Roma yang diuntungkan gol tandang. Di Camp Nou tengah pekan lalu, Barca memang punya modal kemenangan 4-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menilik lebih jauh, sterilnya Lionel Messi di perempatfinal Liga Champions ini sebenarnya merupakan kecenderungan beberapa musim terakhir. Messi tak punya gol di babak delapan besar ajang itu selama lima musim berturut-turut walaupun rutin bermain penuh.
Pada 2013/2014, Barca disingkirkan Atletico Madrid di perempatfinal dengan agregat 1-2. Neymar mencetak satu-satunya gol Barca di duel ini.
Pada 2014/2015, Barca menyingkirkan Paris Saint-Germain di perempatfinal dengan agregat 5-1. Lima gol Barca dicetak Neymar (tiga) dan Luis Suarez (dua).
Pada 2015/2016, Barca disingkirkan Atletico Madrid di perempatfinal dengan agregat 2-3. Dua gol Barca dicetak Luis Suarez.
Pada 2016/2017, Barca disingkirkan Juventus di perempatfinal dengan agregat 3-0. Seperti tercermin dari agregatnya, seluruh gol di duel ini dibuat kubu Bianconeri.
Musim ini, di musim kelima secara berturut-turut, Messi kembali tidak mampu menjebol gawang lawan di babak delapan besar Liga Champions.
Dalam periode lima musim tersebut Barcelona cuma satu kali mampu melewati fase perempatfinal, dengan satu-satunya kesempatan itu turut berbuah trofi juara (2014/2015).
Paris Saint-Germain tercatat sebagai lawan terakhir Barcelona di perempatfinal yang gawangnya bisa dijebol Messi. Itu terjadi pada partai leg pertama di Parc des Princes pada 2 April 2013. Dalam laga lima tahun lalu itu, Messi mencetak gol pertama dalam skor akhir 2-2.
(krs/mrp)