.webp)
Madrid kalah 2-4 dari Atletico Madrid dalam laga Piala Super Eropa di A. Le Coq Arena, Tallinn, Estonia, Kamis (16/8/2018) dinihari WIB. Usai berimbang 2-2 di waktu normal, Madrid pada akhirnya tumbang usai kebobolan dua kali di babak tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini juga jadi kekalahan pertama Madrid di final kontinental dalam 18 tahun terakhir.
Salah satu faktor yang dinilai memengaruhi adalah dimulainya era baru bersama Julen Lopetegui. Para pemain masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan ide-ide dan gaya pelatih anyar.
Tapi ada pula kekhawatiran bahwa sukses besar bersama Zinedine Zidane dalam dua setengah musim terakhir membuat ambisi Madrid menurun. Seperti diketahui, dalam periode tersebut Zidane mengantarkan Madrid memenangi sembilan trofi termasuk tiga titel Liga Champions beruntun.
Namun Lopetegui tak melihat ada tanda-tanda skuatnya kehilangan rasa lapar.
"Kami tak melihatnya sebagai sebuah rintangan. Para pemain ini sudah memenangi banyak titel dan mereka tak memenangi La Liga musim lalu, yang mana mereka ingin menangi," ungkap Lopetegui dilansir Marca.
"Jadi kami mencoba untuk fokus di musim ini dan meningkatkan tim, dan setelah kalah di Piala Super kami ingin terus melaju dan memenangi La Liga yang sudah tak kami menangi selama beberapa musim."
"Mereka lapar untuk memenangi lebih banyak gelar dan ada detail-detail yang ingin kami benahi," imbuh mantan pelatih tim nasional Spanyol ini.
Trofi La Liga masih jadi tantangan besar untuk Madrid belakangan ini. Dalam 10 musim terakhir, Madrid cuma berhasil meraihnya dua kali.
Tonton juga 'Diego Costa Menggila, Atletico Juara':
(raw/krs)
