Madrid masih menjadi team to beat setelah memenangi trofi Si Kuping Besar dalam tiga musim beruntun. Sekalipun, Los Blancos kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena telah ditinggal sang pelatih Zinedine Zidane, serta megabintang Cristiano Ronaldo.
Raksasa Spanyol itu masih akan mendapat persaingan dari klub-klub papan atas seperti rival abadinya Barcelona, Bayern Munich, Juventus, Manchester City, Paris St. Germain, dan finalis musim lalu Liverpool.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah tersingkir di perempatfinal untuk tiga tahun beruntun dan yang terakhir adalah yang paling menyakitkan karena apa yang terjadi. Kami harus mengincar trofi, karena kami bisa meraihnya," ucap bomber Barca Lionel Messi belum lama ini.
Untuk mewujudkan ambisi itu, Barca menjalani musim panas yang cukup agresif dengan membeli Arthur Melo, Clemen Lenglet, Malcom, dan gelandang berpengalaman Arturo Vidal.
Sementara itu, Bayern kembali dibuat penasaran oleh gelar juara Liga Champions. Sejak memenanginya pada 2013, Die Roten belum lagi lolos ke final dalam lima musim terakhir. Masalah baru justru menerpa klub Bavaria itu di awal musim karena harus kehilangan gelandang Corentin Tolisso akibat menderita cedera lutut parah di akhir pekan lalu.
Juventus menyita sorotan di musim ini. Apalagi kalau bukan karena kesuksesannya mendaratkan Ronaldo dari Madrid. Meski begitu, keberadaan Ronaldo ini akan ikut menaikkan ekspektasi terhadap Juve, yang mampu melaju ke final dalam empat musim terakhir.
Bianconeri kini digadang-gadang menjadi salah satu tim favorit juara Liga Champions. Mampukah pasukan Massimiliano Allegri memenuhi prediksi?
Tantangan akan dihadapi City di Eropa, setelah mendominasi Premier League 2017/18 untuk juara dengan rekor 100 poin. The Citizens masih harus membuktikan diri usai laju terjauhnya cuma sekali lolos sampai semifinal pada 2015/16.
Megatransfer bukan berarti auto-juara di Liga Champions. PSG sadar betul akan fakta tersebut setelah di musim lalu terhenti di babak 16 besar untuk kedua kalinya berturut-turut.
Padahal Les Parisiens sudah mendatangkan pemain termahal dunia Neymar serta pemain muda termahal Kylian Mbappe, dan masih memiliki bomber setajam Edinson Cavani. Bersama Thomas Tuchel, PSG akan mencoba memperbaiki rekornya di kompetisi ini setelah laju terjauhnya 'cuma' sampai babak delapan besar.
Liverpool tampil sebagai finalis kejutan di musim lalu. The Reds kembali membuktikan bahwa mereka layak didapuk sebagai salah satu kandidat juara setelah tampil sempurna di liga pada musim ini.
Bagaimanapun, Liga Champions selalu menghadirkan kejutan di setiap musimnya. Misalnya pada musim lalu ketika AS Roma membalikkan kedudukan untuk menyingkirkan Barcelona lewat comeback bersejarah. Sedangkan Atletico Madrid, dua kali finalis dalam lima musim justru langsung tereliminasi di fase grup.
Adapun tiga tim debutan di musim ini, yaitu Hoffenheim (Jerman), juara Piala Eropa 1991 Red Star Belgrade (Serbia), dan Young Boys (Swiss).
Matchday 1 fase grup Liga Champions 2018/19 akan dimulai tengah pekan ini. Fase grup akan memainkan enam partai yang berlangsung sampai Desember mendatang.
Baca juga: Jadwal Liga Champions Matchday 1 |