City saat ini tengah diselidiki UEFA dan Premier League terkait dugaan manipulasi FFP. Penyelidikan ini dimulai setelah media Jerman Der Spiegel mengungkap email-email terkait keuangan klub milik Sheikh Mansour tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggelembungan dana sponsor menggunakan dana pribadi ini tentu melanggar aturan FFP. Jika dugaan ini terbukti City menghadapi ancaman larangan tampil di kompetisi Eropa, sebagaimana diungkap Kepala Investigasi Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA Yves Leterme.
"Kalau benar apa yang sudah dituliskan di media-media, mungkin ada masalah serius. Ini bisa mengarah ke hukuman terberat: dicoret dari kompetisi-kompetisi UEFA," ungkapnya kepada media Belgia, Sport and Strategy.
"Kalau informasinya benar, maka ini mungkin bertentangan dengan pelaporan yang jujur. Financial Fair Play itu berdasarkan sebuah sistem deklarasi, bahwa tiga bulan setelah klub-klub tutup akun, mereka harus mendepositkan angka-angkanya."
"Lalu kami melakukan pengecekan acak pada kebenaran angka-angka tersebut. Rekening-rekening diperiksa dan disetujui secara internal dan eksternal," imbuhnya seperti dilansir Standard.
Sebelumnya pada Desember 2018 lalu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengonfirmasi ada kasus nyata terkait City.
"Kami sedang menelaah situasinya. Kami punya badan independen yang menyelidikinya. Segera kita akan dapat jawab atas apa yang akan terjadi pada kasus nyata ini," ujarnya. (raw/din)