MU menyambangi markas Paris St. Germain untuk melakoni laga leg II babak 16 besar Liga Champions dengan kondisi tidak ideal. Anthony Martial, Ander Herrera, Nemanja Matic, dan Paul Pogba merupakan segelintir dari total 10 pemain MU yang absen di pertandingan itu. Sebagai gantinya, manajer interim Ole Gunnar Solskjaer menurunkan pemain-pemain pelapis seperti Fred, Eric Bailly, dan beberapa pemain muda termasuk Andreas Pereira, Diogo Dalot, dan Tahith Chong.
Apalagi, MU kalah 0-2 di leg pertama sehingga mesti mencetak tiga gol ke gawang PSG untuk lolos ke perempatfinal, yang jelas bukan pekerjaan mudah. Sebelum pertandingan, PSG cuma sekali kalah di kandang sendiri di kompetisi ini yang terjadi pada 3,5 tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, MU berhasilkan membalikkan prediksi. Di Parc des Princes, Kamis (7/3/2019) dinihari WIB, MU memastikan diri lolos setelah mengalahkan PSG 3-1. Hasil itu menyeimbangkan agregat menjadi 3-3, tapi Setan Merah berhak melaju karena unggul produktivitas gol tandang.
"Selebrasi-selebrasinya memperlihatkan segalanya. Ini berarti sangat besar untuk setiap orang di skuat, setiap anggota staf pada malam ini," cetus Young kepada MUTV.
Baca juga: MU Babak Belur ke Paris, Pulangnya Pesta |
"Melihat di mana kami datang, dengan 10 pemain utama cedera juga. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa dan kami semua gembira. Ini adalah pengalaman di antara pengalaman-pengalaman terbaik karena bagaimana kami dicoret dari leg pertama."
"Tadinya semuanya tentang PSG dan kami tak punya peluang untuk memenangi duel ini, tapi kami di ruang ganti itu, para pemain dan staf punya keyakinan bahwa kami akan tampil dan tidak hanya memenangi pertandingan, tapi juga mencetak gol-gol. Kami tahu akan ada banyak peluang di pertandingan." (rin/cas)











































