Ajax menang 2-1 setelah tertinggal lebih dulu dari Juventus di Allianz Stadium, Rabu (17/4/2019) dinihari WIB. Dibobol Cristiano Ronaldo pada menit ke-28, Ajax membalas lewat Donny van de Beek dan Matthijs de Ligt di menit ke-34 dan 67.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada laga di markas Juventus ini, Ajax awalnya terdesak. 45 menit pertama berjalan relatif berat untuk skuat besutan Ten Hag tersebut.
Anak-anak Amsterdam hanya mencatatkan empat percobaan dengan satu yang on target --berbuah gol-- di periode ini. Sementara Juventus punya sembilan tembakan di mana tiga di antaranya mengarah ke gawang.
Meski demikian satu-satunya tembakan on target di babak pertama itu membantu Ajax mendapatkan celah lebih besar di babak kedua. Nyatanya mereka mampu melepaskan 10 tembakan di mana tiga di antaranya menyasar gawang di paruh kedua.
Ten Hag mengakui timnya mesti meredam Juventus lebih dulu di babak pertama. Tapi di babak kedua ada celah besar yang bisa dimanfaatkan, hanya saja dia cukup menyayangkan timnya kurang mampu memaksimalkan.
"Ini adalah pertandingan yang sangat berbeda dengan (Real Madrid - babak 16 besar) di Bernabeu. Di awal, ini merupakan duel fisik. Organisasi permainan kami bagus, tapi kami mesti menahan badai serangan lawan," ungkap Ten Hag di situs resmi UEFA.
"Hanya ada beberapa momen yang tak berhasil. Di babak kedua, mereka tak bisa menjalankan permainan mereka dan Anda bisa melihat celah-celah itu mulai muncul. Kami kemudian mampu lebih memainkan bola."
"Kami menciptakan tiga, empat, peluang-peluang 100%. Kami seharusnya bisa mengunci pertandingan lebih cepat, tapi ternyata kami butuh situasi bola mati untuk mendapatkan gol kemenangan," tandasnya.