Pada leg kedua semifinal Liga Champions, Liverpool mengalahkan Barcelona 4-0 di Anfield. Banyak anggapan gol keempat The Reds tercipta berkat kesigapan seorang bocah pemungut bola di pinggir lapangan.
Di menit ke-79, seorang ball boy, yang diketahui bocah binaan Liverpool bernama Oakley Cannonier, dengan cepat memberikan bola kepada Trent Alexander-Arnold yang ingin mengambil tendangan sudut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesigapan si ball boy diikuti dengan tipuan kilat Alexander-Arnold, yang menendang corner saat pemain Barcelona sedang lengah membuat penjagaan. Bola kemudian didapat Divock Origi, dan bisa dikonversi menjadi gol. Liverpool pun ke final Liga Champions, meski di leg pertama sempat kalah 0-3.
Usai laga itu, Cannonier disebut-sebut turut menjadi pahlawan kemenangan Liverpool. Mourinho salah satunya, seraya menjelaskan jika ball boy adalah salah satu sosok penting dalam sebuah pertandingan.
"Ada satu detail yang disadari media yaitu ball boy. Saya sempat berada di klub yang tak mengerti betapa pentingnya ball boy. Anda menginginkan lemparan ke dalam yang cepat, ball boy harus tahu Anda menginginkannya. Bolanya harus sampai dengan cepat. Mulai dari tendangan gawang, tempo pertandingan, ball boy bisa memainkan perannya dalam struktur yang bagus," kata Mourinho kepada Russia Today.
"Saya sempat menjadi ball boy, ball boy top. Ketika itu, saya tahu pemain membutuhkan bola dengan cepat saat tendangan sudut, sehingga mereka tak perlu lagi mengambilnya
Terkait Cannonier, Mourinho ikut memujinya. Menurutnya, bocah berusia 14 tahun itu bisa membaca situasi pertandingan, khususnya untuk Liverpool, dengan sempurna. Alexander-Arnold dan Origi juga tak luput dari pujian pria asal Portugal itu.
"Di sebuah klub sepakbola, setiap detail sangatlah penting. Pada laga tersebut, anak ini sangat pintar. Saya tak tahu apakah dia pemain akademi atau bukan, tapi dia tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya.
"Kemudian Alexander-Arnold membaca situasi dengan fantastis. Pemain muda, di semifinal Liga Champions, lelah, sekitar menit ke-80, dia melihat segalanya. Dan tentu saja Origi. Bisa saja tendangannya melambung. Itu tidak mudah, tapi dia berhasil memasukkannya," puji Mourinho.
Tonton juga video saat Dua Tim Inggris Bertemu di Final, Sama-sama Comeback:
(yna/yna)