Menanti Gairah Inter-Conte di Liga Champions

Menanti Gairah Inter-Conte di Liga Champions

Randy Prasatya - Sepakbola
Kamis, 29 Agu 2019 13:42 WIB
1.

Menanti Gairah Inter-Conte di Liga Champions

Menanti Gairah Inter-Conte di Liga Champions
Antonio Conte kembali menghidupkan gairah Inter Milan.
Jakarta - Inter Milan akan memulai era barunya di bawah arahan Antonio Conte. Ada gairah di Nerazzurri yang dibangun Conte.

Inter sempat enam musim beruntun absen di Liga Champions. Mereka baru kembali lagi pada musim lalu, namun langsung kandas di fase grup.

Inter kini kembali ke Liga Champions. Untuk membangun tim yang memadai untuk bersaing di level tertinggi, manajemen klub mendepak Luciano Spalletti meski berhasil membawa kembali ke Liga Champions. Posisi Spalletti sebagai pelatih digantikan oleh Conte.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Conte dengan berani langsung mendepak Mauro Icardi dari tim, yang sejak musim lalu membuat Inter besutan Spalletti kurang kondusif. Ivan Perisic juga dilepas Conte.


Nerazzurri kini punya skuat yang lebih kompetitif dengan kehadiran Romelu Lukaku. Ada pula dua pemain muda pinjaman, yakni Nicolo Barella dari Cagliari dan Stefano Sensi dari Sassuolo. Dalam waktu dekat Inter bakal kedatangan Alexis Sanchez.

Soal urusan membangun tim juara, Inter bukanlah yang pertama untuk Conte. Dia adalah sosok yang berhasil membangkitkan gairah Juventus setelah terseok-seok di level domestik usai kembali dari hukuman calciopoli.

Kehadiran Conte di musim 2011/2012, sekaligus menggilas dominasi Inter dan AC Milan. Itu berdampak positif sampai saat ini untuk Juventus.

Conte juga berhasil mengembalikan gairah Chelsea yang sempat hancur lebur di era Jose Mourinho. Di musim pertama, Conte membawa The Blues juara Liga Inggris, meski di musim selanjutnya tertatih-tatih lagi.

Gairah Inter di era Conte langsung terlihat di pekan pertama Liga Italia 2019/2020. Nerazzurri langsung melumat Lecce 4-0.

Legenda Inter, Sandro Mazzola, pun menilai Conte mirip dengan pelatih legendaris Inter, Helenio Herrera. Bersama Herrera, Inter memenangi tiga Scudetto, dua Piala Champions (Liga Champions), dan dua titel Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Antarklub).

Pada musim lalu, Inter kandas setelah berada di grup neraka. Inter kala itu cuma berada di posisi ketiga dengan delapan poin di atas PSV Eindhoven. Inter kalah saing dengan Barcelona selaku juara grup dan Tottenham Hotspur si runner-up grup dan sekaligus finalis.

Inter tersingkir dengan sangat menyakitkan. Mereka cuma kalah agresivitas gol oleh Tottenham, setelah poin dan selisih gol kedua tim berimbang.

Inter bisa saja kembali masuk ke grup neraka di musim ini. Samir Handanovic dkk. masuk ke pot 3 dan punya peluang bertemu Liverpool, Chelsea, Manchester City, Bayern Munich, Paris Saint-Germain, atau Zenit dari pot 1.

Pot 2 juga diisi oleh tim-tim yang tak sembarangan. Inter bisa saja berada satu grup dengan Real Madrid, Atletico Madrid, Borussia Dortmund, Shakhtar Donetsk, Tottenham Hotspur, Ajax, atau Benfica.

Pot 4 juga ada beberapa tim yang cukup bisa diperhitungkan oleh Inter. Di sana ada Galatasaray, RB Leipzig, Red Star Belgrade, Lille, Genk, Lokomotiv Moskva, dan Slavia Praha.

Hide Ads