Madrid pernah menjadi kekuatan dominan di Eropa saat masih diperkuat Cristiano Ronaldo. Madrid menciptakan sejarah dengan merebut empat trofi juara Liga Champions dalam lima musim, termasuk hat-trick pada 2015-16, 2016-17, dan 2017-18.
Akan tetapi, Madrid kolaps selepas ditinggal Ronaldo yang memutuskan hengkang ke Juventus. El Real cuma sampai babak 16 besar di Liga Champions, serta finis ketiga di Liga Spanyol dengan selisih 19 poin dari sang juara Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangkaian perbaikan dilakukan Madrid di musim ini dalam usaha mengembalikan kejayaannya termasuk mendatangkan Eden Hazard. Di liga, Madrid mampu menempel ketat Barcelona di papan klasemen dengan perolehan angka yang setara (34 poin), serta lolos ke fase knockout Liga Champions sebagai runner-up grup di bawah Paris St. Germain.
Altintop pernah berkostum Madrid selama semusim pada 2011-12. Menurut mantan pemain berdarah Turki itu, Madrid ibarat timnas Jerman usai memenangi Piala Dunia 2014.
Baca juga: Zidane Tak Pernah Larang Bale Main Golf |
"Saya tidak merasa bahwa mereka adalah sebuah pesaing gelar Liga Champions," ucap Altintop kepada Omnisport. "Saya pikir Anda bisa membandingkan situasinya dengan timnas Jerman."
"Mereka sedang dalam fase membangun skuat kembali dan mengintegrasikan para pemain baru. Mereka berinvestasi dalam pemain-pemain muda, tapi mereka butuh waktu. Namun, saat ini sih mereka bermain bagus, sepakbola yang meyakinkan, karena ada tuntutannya."
"Tapi apakah hal itu cukup untuk final Liga Champions... Saya ingin sekali agar Real Madrid dan Bayern Munich, dua mantan klubku, bermain di final di Istanbul dengan saya sebagai seorang duta. Tapi kupikir hal itu akan sulit."
(rin/pur)