Ajax melakoni partai terakhirnya di fase grup Liga Champions menghadapi Valencia di Johan Cruyff ArenA, Rabu (11/12/2019) dini hari WIB. Persaingan di grup ini masih sengit karena Chelsea dan Valencia masih berpeluang lolos.
Ajax yang punya 10 poin cuma unggul dua poin atas Valencia dan Chelsea di urutan kedua serta ketiga. Mereka sebenarnya cuma butuh hasil imbang untuk bisa lolos karena unggul head-to-head dari Chelsea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampil dominan dengan 64 persen ball possesion dan membuat 17 attempts, hanya tiga yang on goal. Mereka gagal menciptakan satu pun gol dari peluang yang didapat dan gawang Andre Onana dibobol Rodrigo Moreno di menit ke-24.
Baca juga: Keajaiban Kelelawar Hitam di Amsterdam |
Ajax kalah 0-1 dan akhirnya harus tersingkir karena cuma finis posisi ketiga, meski punya selisih gol paling besar, +6 ketimbang Valencia dan Chelsea yang akhirnya lolos dengan 11 poin serta memiliki selisih gol +2.
Hasil ini jelas sangat memukul Ajax mengingat pencapaian mereka musim lalu yang begitu gemilang. Ajax adalah semifinalis 2018/2019 yang dalam perjalanannya menaklukkan Real Madrid dan Juventus, sebelum dihentikan Tottenham Hotspur.
Alhasil, Ajax harus menerima kenyataan kalau mereka akan melanjutkan kiprahnya di Eropa musim ini di babak 32 besar Liga Europa Februari nanti. Kira-kira bisakah Ajax mencatatkan laju apik di sana?
"Dalam sepakbola, Anda tidak selalu bisa mendapatkan apa yang seharusnya didapat. Seperti itulah saya melihat pertandingan ini," ujar pelatih Ajax, Erik Ten Hag, seperti dikutip Sportskeeda.
"Media-media Spanyol menyebutnya 'keajaiban' karena Valencia lolos, saya rasa mereka benar. Kami tidak beruntung di fase grup Liga Champions ini dan begitu pula malam ini," sambungnya.
"Setidaknya kami mendapat 10 poin dan bermain bagus. Kami melakukannya malam ini. Tapi, di laga besar seperti ini, kami malah membuat satu kesalahan berujung gol."
(mrp/cas)