AS Roma terpaksa mengubah pendekatan di laga lawan Gent. Awalnya ingin mengandalkan serangan balik, tapi lapangan menyulitkan mereka menerapkannya.
Roma bermain imbang 1-1 saat bertandang ke Ghelamco Arena, Jumat (28/2/2020) dini hari WIB pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa. Sempat tertinggal usai dibobol Jonathan David, Giallorossi membalas lewat Justin Kluivert.
Hasil itu meloloskan Roma ke babak 16 besar. Sebelumnya skuad besutan Paulo Fonseca itu meraih kemenangan 1-0 pada leg pertama di Olimpico.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roma secara keseluruhan lebih banyak tertekan di pertandingan ini. Whoscored mencatat mereka menguasai bola sebesar 45%, melepaskan hanya 10 tembakan di mana satu on target dan satu lainnya menyentuh tiang gawang.
Sebagai perbandingan, Gent punya 23 tembakan dengan enam yang mengarah ke gawang.
Fonseca mengakui di babak pertama, timnya diarahkan untuk memanfaatkan serangan balik. Tapi kondisi lapangan menyulitkan mereka untuk mengoper dengan cepat, sehingga memilih mengganti pendekatan dengan lebih banyak memegang bola di paruh kedua.
Baca juga: Roma atau MU, Smalling Pilih Mana? |
"Tidaklah mudah menjalani laga semacam ini. Gent bermain baik, tapi kami menunjukkan kualitas di bawah tekanan," ungkapnya dikutip Football Italia.
"Kami meninggalkan celah terlalu banyak di babak pertama, jadi saya lebih memilih pendekatan kami di babak kedua. Rencana kami memukul mereka lewat sserangan balik tidak terlalu berhasil, karena lapangannya dalam kondisi yang buruk dan memperlambat laju bola."
"Jangan lupa juga Gent tak terkalahkan di kandang di seluruh kompetisi musim ini. Mereka tim yang sangat mengandalkan fisik, bermain direct, dan sulit dihadapi di sini," tuntas Fonseca.
(raw/nds)