Liverpool Memeluk Setiap Tekanan

Liverpool Memeluk Setiap Tekanan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 11 Mar 2020 15:32 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - MARCH 07: Sadio Mane of Liverpool celebrates with Mohamed Salah and Roberto Firmino after scoring his teams second goal during the Premier League match between Liverpool FC and AFC Bournemouth  at Anfield on March 07, 2020 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Jan Kruger/Getty Images)
Liverpool santai menghadapi tekanan menyusul hasil-hasil mengecewakan belakangan. (Foto: Getty Images/Jan Kruger)
Jakarta -

Liverpool memikul tekanan yang lebih berat belakangan ini menyusul hasil-hasil mengecewakan. Tapi tekanan bukan sesuatu yang baru buat jawara Eropa itu.

Liverpool akan menjamu Atletico Madrid di Anfield, Kamis (12/3/2020) dini hari WIB pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions. 'Si Merah' butuh kemenangan dengan selisih minimal dua gol untuk lolos, setelah kalah 0-1 di leg pertama.

Pertandingan diperkirakan tak akan mudah karena Atletico tim yang menikmati permainan dari posisi bertahan. Anak-anak asuh Diego Simeone bakal membiarkan Liverpool banyak menguasai bola sembari mengincar serangan balik, persis seperti di leg pertama.

Buat Liverpool, waktu dan desakan untuk bikin gol cuma akan menambah tekanan. Belakangan Mohamed Salah dkk memetik hasil yang kurang oke.

Anak-anak Merseyside ini menelan tiga kekalahan di lima pertandingan terakhir, dengan dua lainnya dimenangi. Usai kalah dari Atletico di leg pertama, Liverpool takluk 0-3 dari Watford di Liga Inggris lalu tumbang 0-2 dari Chelsea.

Bek Liverpool Virgil van Dijk menegaskan tekanan semacam ini bukan barang baru di tim sekelas Liverpool. Tampil impresif sejak musim lalu sudah selalu membuat mereka memikul ekspektasi tinggi.

"Tekanannya selalu ada. Yang terjadi adalah, ketika Anda tak mendapatkan hasil-hasil bagus, yang mana kami tak terlalu sering mendapatkannya, dunia luar membicarakannya seolah-olah kami ada di pertarungan degradasi," ungkapnya dikutip Sky Sports.

"Tapi ya begitulah yang terjadi. Kami harus menghadapinya. Kami harus jadi laki-laki dewasa untuk menanganinya, menerima tanpa banyak komplain, menunjukkan ke seluruh dunia kenapa kami layak berada di posisi ini dan kenapa masih layak untuk berada di Liga Champions."

"Saya rasa sejauh ini kami sudah memegang teguh prinsip kami dan siapapun yang ada di lapangan akan memberikan lebih dari 100%. Semua orang menantikan laga ini dan kami semua ingin lolos, tapi kami tahu kok ini akan luar biasa sulit," imbuh pemain 28 tahun itu.




(raw/cas)

Hide Ads