Liverpool Vs Atletico: Beda Kualitas Kiper Jadi Penentu

Liverpool Vs Atletico: Beda Kualitas Kiper Jadi Penentu

Putra Rusdi K - Sepakbola
Kamis, 12 Mar 2020 08:38 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - MARCH 11: Alvaro Morata of Atletico Madrid scores his teams third goal past Adrian of Liverpool during the UEFA Champions League round of 16 second leg match between Liverpool FC and Atletico Madrid at Anfield on March 11, 2020 in Liverpool, United Kingdom.  (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Adrian dianggap sebagai biang keladi kekalahan Liverpool atas Atletico Madrid (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
Liverpool -

Jan Oblak dan Adrian punya peran besar dalam menentukan hasil laga Liverpool vs Atletico Madrid. Perbedaan kualitas keduanya menjadi pembeda di laga ini.

Drama tersaji selama 120 saat Liverpool menghadapi Atletico pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions,Kamis (12/3/2020) dini hari WIB. Si Merah yang tertinggal agregat 0-1 memaksakan laga berlanjut ke perpanjangan waktu usai unggul berkat gol Georginio Wijnaldum.

Di babak tambahan, Liverpool di atas angin setelah Roberto Firmino membuat mereka menjauh 2-0. Namun, segalanya kemudian berubah untuk The Reds setelah Atletico berhasil membalikkan keadaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mencetak tiga gol melalui brace Marcos Llorente dan Alvaro Morata. Menang 3-2, Los Rojiblancos memastikan melaju ke delapan besar berkat keunggulan agregat 4-2

Di balik laga sengit ini, kiper kedua tim, Jan Oblak dan Adrian menjadi sorotan utama. Keduanya dianggap punya peran vital menentukan hasil akhir di laga ini.

ADVERTISEMENT

Namun, peran keduanya berbanding terbalik 180 derajat. Oblak dianggap sebagai pahlawan utama dari kemenangan Atletico. Sementara, Adrian menjadi pesakitan karena dijadikan kambing hitam atas tersingkirnya Liverpool dari Liga Champions.

Beda Nasib Oblak dan Adrian

[Gambas:Opta]

Cap pahlawan memang layak disematkan kepada Oblak di laga ini. Meski kebobolan dua gol, ia tampil begitu luar biasa meredam serangan pasukan Juergen Klopp.

Dikutip dari Opta, ia sepanjang laga membuat sembilan kali penyelamatan dan dua kali tinjuan bola. Gelaran Man of The Match juga disandang kiper asal Slovenia ini.

Nasib sebaliknya dialami oleh Adrian. Ia diolok-olok karena dianggap sebagai biang keladi kekalahan timnya.

Tampil menggantikan Alisson yang cedera, Adrian sebenarnya minim mendapatkan tekanan dari Atletico. Ia hanya mencatatkan tiga penyelamatan sepanjang 120 menit.

Meski begitu, ketidakcakapannya menghalau ancaman di babak perpanjangan waktu menghadirkan petaka bagi Liverpool. Gol pembuka Atletico di laga ini lahir karena kesalahan kiper 33 tahun tersebut.

Ia tak sempurna memberikan umpan saat mendapatkan back-pass sehingga bola mengarah ke Joao Felix. Felix memberi sodoran bola ke Marcos Llorente yang melepas sepakan mendatar dari luar kotak penalti untuk memperdayai Adrian.

Beberapa saat kemudian, Adrian kembali tak cukup baik meredam sepakan jarak jauh Llorente. Hal tersebut membuat Liverpool harus kebobolan untuk kedua kalinya.

Perbedaan nasib Oblak dan Adrian di laga ini membuktikan bahwa meski kerap di pandang sebelah mata, penjaga gawang punya peran yang cukup besar menentukan hasil laga. Kualitas Oblak yang jauh di atas Adrian mampu membawa Los Rojiblancos menyingkirkan Si Merah.


Hide Ads