PSG Olok-olok Haaland, Herrera: Harga Diri Kami Dilukai

PSG Olok-olok Haaland, Herrera: Harga Diri Kami Dilukai

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Selasa, 12 Mei 2020 02:30 WIB
PARIS, FRANCE - MARCH 11: (FREE FOR EDITORIAL USE) In this handout image provided by UEFA, Juan Bernat of Paris Saint-Germain celebrates with Neymar after scoring his teams second goal during the UEFA Champions League round of 16 second leg match between Paris Saint-Germain and Borussia Dortmund at Parc des Princes on March 11, 2020 in Paris, France. The match is played behind closed doors as a precaution against the spread of COVID-19 (Coronavirus).  (Photo by UEFA - Handout/UEFA via Getty Images)
Gelandang PSG Ander Herrera menolak menyalahkan aksi rekan-rekan setimnya yang mengolok-olok selebrasi gol Erling Haaland (Borussia Dortmund). Foto: UEFA via Getty Images/UEFA - Handout
Paris -

Ander Herrera membela aksi Paris St. Germain mengolok-olok selebrasi gol Erling Haaland. Menurut Herrera, Borussia Dortmund sudah melukai harga diri PSG.

Haaland memenangkan Dortmund atas PSG 2-1 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Februari silam. Bomber berusia 19 tahun itu merayakan golnya dengan berpose seperti sedang bermeditasi.

Di leg kedua, Les Parisiens sukses balas dendam usai mengandaskan Dortmund 2-0 untuk memastikan diri lolos ke perempatfinal. Neymar, yang mencetak gol pertama, berselebrasi dengan menirukan gaya Haaland. Aksi tersebut kemudian diikuti oleh para pemain PSG lainnya usai pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herrera merasa aksi rekan-rekan setimnya itu hanya balasan saja. Soalnya, Dortmund lebih dahulu melakukan provokasi melalui media sosial.

"Setelah leg pertama, mereka secara terbuka merayakan dan mengunggah sejumlah cuitan di akun resmi mereka yang melukai harga diri kami. Mereka bilang bahwa mereka tidak membeli superstar, melainkan menciptakan mereka" kata Herrera kepada Tiempo de Juego, yang dikutip The Sun.

ADVERTISEMENT

"Tidak bagus membuat jengkel Neymar dan [Kylian] Mbappe," kata gelandang PSG itu.

Pada awalnya, jawara Ligue 1 itu jengkel dengan unggahan Haaland di media sosial, yang berbunyi "Paris adalah kotaku, bukan kota kalian", jelang pertandingan yang rupanya cuma rekayasa.

Sedangkan komentar yang disebut Herrera sebenarnya berasal dari pelatih tim muda Dortmund Lars Ricken. "Ousmane Dembele dan Pierre-Emerick Aubameyang bukanlah superstar ketika mereka datang ke Dortmund. Ini adalah strategi yang jelas dengan tidak membeli superstar melainkan menciptakan mereka."




(rin/nds)

Hide Ads