Taktik Pep Guardiola ditengarai berpengaruh dalam kekalahan Manchester City di Liga Champions. Pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann membela keputusan Guardiola.
Man City tersingkir di perempatfinal setelah ditekuk Lyon dengan skor 1-3, Sabtu (16/8/2020) dinihari WIB. The Citizens tertinggal lebih dahulu setelah dibobol Maxwell Cornet sebelum menyamakan kedudukan melalui gol Kevin de Bruyne.
Pemain pengganti Moussa Dembele kemudian mengembalikan keunggulan Lyon. City malah membuang kesempatan emas untuk menyeimbangkan permainan usai sontekan Raheem Sterling di depan gawang melambung, sampai akhirnya Dembele menghukum lawannya dengan mencetak gol kedua usai memanfaatkan blunder Ederson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pertandingan itu sendiri, Pep Guardiola mengubah formasi Manchester City menjadi 3-4-3 dari 4-3-3 yang biasa diterapkan. Keputusan manajer Catalona itu lantas dibanjiri kritik, sedangkan manajer Lyon Rudi Garcia menyebut bahwa timnya memenangi duel taktik.
Nagelsmann berhasil memimpin Leipzig lolos ke semifinal setelah menyingkirkan Atletico Madrid. Menurut pelatih berusia 33 tahun itu, kekalahan Man City lebih dipengaruhi oleh kesalahan individu ketimbang taktik Guardiola.
"Idenya yang dia punya pada dasarnya tidak terlalu rumit," Nagelsmann mengatakan dilansir Omnisport. "Apakah 3-4-3 atau 4-3-3, saya pikir itu tidak krusial untuk seorang Kevin de Bruyne."
"Pada akhirnya, itu adalah situasi-situasi individu. Menurut pendapat saya, ini sedikit terlalu mudah untuk selalu menyalahkan formasi atau sejenisnya. Seandainya City menang, semua orang akan bilang 'taktik kelas dunia!' Sekarang dia mengejutkan semua orang. Itu adalah keadaan yang sulit."
"Di sebuah laga hidup-mati Anda sering kali harusmembuat penyesuaian taktik yang mungkin tidak Anda lakukan di liga. Hal itu tidak berguna di Liga Champions. Setiap pelatih harus ada untuk menemukan caranya sendiri," Julian Nagelsmann menambahkan, dalam membela Pep Guardiola.
(rin/krs)