Redam Permainan Cepat Leipzig Kunci PSG Melaju ke Final

Redam Permainan Cepat Leipzig Kunci PSG Melaju ke Final

Putra Rusdi K - Sepakbola
Rabu, 19 Agu 2020 10:23 WIB
LISBON, PORTUGAL - AUGUST 18: Kylian Mbappe of Paris Saint-Germain is challenged by Marcel Sabitzer and Konrad Laimer of RB Leipzig during the UEFA Champions League Semi Final match between RB Leipzig and Paris Saint-Germain F.C at Estadio do Sport Lisboa e Benfica on August 18, 2020 in Lisbon, Portugal. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Taktik jitu Thomas Tuchel bawa PSG redam permainan cepat RB Leipzig. (Foto: Getty Images/David Ramos)
Lisbon -

Taktik jitu Thomas Tuchel menjadi kunci keberhasilan Paris Saint-Germain atas RB Leipzig. Mereka mampu meredam permainan cepat Si Banteng Merah.

PSG memastikan meraih tiket final Liga Champions. Hal tersebut mereka pastikan usai mengalahkan RB Leipzig 3-0 Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, pada babak semifinal, Rabu (19/8/2020) dini hari WIB.

Tiga gol kemenangan PSG diciptakan oleh Marquinhos (menit ke-13), Angel Di Maria (43') dan Juan Bernat (56'). Kemenangan ini tak lepas dari taktik jitu Tuchel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSG mampu membuat Leipzig kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya. Dikutip dari Opta, Leipzig sebenarnya mampu melepaskan 14 tembakan sepanjang 90 menit, jumlah yang sama dengan PSG.

Namun, mereka hanya mencatatkan tiga tembakan on target. Sementara PSG membuat sembilan upaya ke arah gawang Peter Gulacsi.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Opta]

Tuchel mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena PSG berhasil meredam serangan balik Leipzig dan mempersempit ruang yang kerap kali dimanfaatkan pasukan Julian Nagelsmann untuk melancarkan serangan cepat.

PSG juga mampu merusak build-up play Leipzig berkat penampilan apik trio lini depan mereka, Angel Di Maria, Kylian Mbappe, dan Neymar. Mereka tak hanya berbahaya kala memegang bola tapi juga aktif melakukan high pressing kala Les Parisiens kehilangan bola.

"Kami tetap setia dengan gaya permainan kami. Jika memungkinkan, kami mampu mengendalikan half-space dengan serangan balik mereka," ujar Tuchel dikutip dari situs resmi UEFA.

"Kami memanfaatkan akselerasi Angel (Di Maria), Kylian (MbappΓ©), dan Neymar untuk menekan di antara garis pertahanan dan lini tengah."




(pur/mrp)

Hide Ads