Paris Saint-Germain menghormati status Bayern Munich sebagai raksasa Eropa. Tapi, itu tak mengurangi keberanian PSG untuk menghantam lawannya di final Liga Champions.
PSG akan berebut trofi terakhir musim ini ketika menghadapi Bayern di Estadio Da Luz, Lisbon, Senin (24/8/2020) dini hari WIB. PSG berupaya meraih trofi pertamanya di kompetisi ini, sementara Bayern membidik trofi keenamnya.
Dengan kondisi seperti ini, jelas Bayern lebih diunggulkan karena sarat pengalaman. Apalagi Bayern tampil begitu trengginas sejak fase grup dengan mencetak total 42 gol dari 10 pertandingan atau rata-rata 4,2 gol per laga!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim-tim besar seperti Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Barcelona sudah jadi korban keganasan lini serang Bayern. Barcelona paling menderita karena digelontor delapan gol dan merasakan duet maut Robert Lewandowski dan Serge Gnabry.
Melihat statistik Bayern, PSG angkat topi sekaligus memuji kehebatan tim asal Bavaria tersebut. Namun, PSG tidak gentar menghadapi dan siap meladeni kedahsyatan lini serang Bayern dengan trio Neymar, Kylian Mbappe, dan Angel Di Maria.
"Kami selalu menghormati lawan kami. Penting untuk membagi informasi dan detil-detil kepada tim saya, memberikan solusi," ujar pelatih PSG, Thomas Tuchel, seperti dikutip Sportskeeda.
"Kami akan melakukan apa yang sudah kami tampilkan di setiap laga Liga Champions dan juga Ligue 1. Bayern memenangi 20 pertandingan terakhirnya. Mereka sangat kuat dengan para pemain berkualitas. Mereka sangat intens. Mereka ingin bermain menyerang, tapi selalu ada celah untuk dimanfaatkan," sambungnya.
"Sangat penting untuk menyeimbangkan antara bermain bebas, percaya diri, dan mencari situasi penting serta ruang. Anda bisa melakukan itu jika bermain bebas."
"Itulah mengapa kami tidak akan terlalu beradaptasi. Pada akhirnya, tidak perlu melakukan banyak perubahan di laga seperti ini. Cukup 1-2 posisi saja," tutup Tuchel yang melatih Paris Saint-Germain sejak dua musim terakhir.
(mrp/mrp)