Liverpool harus menelan kekalahan dari Atalanta di kandang sendiri. Tumpulnya lini serang The Reds jadi alasan kuat hasil tersebut.
Setelah tiga pekan lalu membantai Atalanta 5-0 di markas lawan, Liverpool gantian menjamu di Anfield, Kamis (26/11/2020) dini hari WIB. Liverpool hanya butuh tiga poin lagi untuk bisa memastikan tiket ke 16 besar.
Mengingat hasil pertemuan pertama di Gewiss Stadium, Liverpool diprediksi bisa menang mudah sekaligus lolos. Tapi, Atalanta sudah belajar banyak dari duel tiga pekan lalu dan punya ramuan jitu untuk meredam Liverpool.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gian Piero Gasperini selaku pelatih memainkan formasi 3-4-1-2 tanpa adanya penyerang murni. Alejandro Gomez dan Josip Ilicic dimainkan di lini depan, setelah biasanya selalu dipasang di sayap.
Taktik ini kemudian efektif meredam agresivitas Liverpool yang menurunkan Mohamed Salah, Divock Origi, dan Sadio Mane di lini serang. Liverpool cuma melepaskan satu attempts sepanjang babak pertama lewat Salah, catatan terendah di Anfield sejak Januari 2017.
Bahkan ketika pertandingan tuntas, Liverpool tak melepas satu pun attempts on target! Padahal Liverpool sudah menurunkan Diogo Jota dan Roberto Firmino di babak kedua.
Jota dan Salah yang membuat total empat gol pada pertemuan pertama mati kutu. Sementara, Atalanta lebih pintar untuk melancarkan serangan dan mampu mencetak dua gol dalam tempo singkat di babak kedua, lewat Ilicic dan Robin Gosens.
Liverpool akhirnya takluk 0-2 sekaligus jadi kekalahan terbesar Juergen Klopp di kandang sendiri sejak menangani Liverpool. Tentu saja hasil ini mengecewakan Liverpool.
Momentum meraih tiga poin terlewatkan begitu saja dan harus menunda kelolosan setidaknya sampai laga kontra Ajax Amsterdam pekan depan.
Baca juga: Liverpool Vs Atalanta: 'Si Merah' Takluk 0-2 |