Mourinho Sesalkan Kasus Rasisme di Laga PSG Vs Istanbul Basaksehir

Mourinho Sesalkan Kasus Rasisme di Laga PSG Vs Istanbul Basaksehir

Adhi Prasetya - Sepakbola
Kamis, 10 Des 2020 00:01 WIB
SKOPJE, MACEDONIA - SEPTEMBER 24: Jose Mourinho, Manager of Tottenham Hotspur looks on prior to the UEFA Europa League third round qualifying match between Shkendija and Tottenham Hotspur at National Arena Todor Proeski on September 24, 2020 in Skopje, Macedonia. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in fixtures being played behind closed doors. (Photo by Srdjan Stevanovic/Getty Images)
Mourinho menyayangkan kejadian rasisme di laga PSG vs Istanbul Basaksehir. Foto: (Getty Images)
Jakarta -

Jose Mourinho turut mengomentari kasus rasisme yang terjadi di laga Paris Saint-Germain vs Istanbul Basaksehir. Manajer Tottenham Hotspur itu menyesalkan peristiwa tersebut.

Seperti diketahui, pada laga yang berlangsung Rabu (9/12/2020) dini hari WIB itu, ofisial keempat asal Rumania, Sebastian Coltescu, diklaim menghina asisten pelatih Istanbul, Pierre Webo, dengan kata-kata rasis. Hinaan itu membuat Webo protes keras, dan akhirnya diusir wasit Ovidiu Hategan.

Kejadian itu membuat kesal para pemain Istanbul, terutama Demba Ba yang juga berkulit hitam seperti Webo. Ba bahkan mengkonfrontasi Coltescu secara langsung, dan pertandingan akhirnya dihentikan di menit ke-14 karena kedua tim memutuskan walkout.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSG vs Istanbul BasaksehirDuel PSG vs Istanbul Basaksehir akhirnya ditangguhkan karena kasus rasisme. Foto: Twitter @brfootball

Rencananya, laga itu akan kembali dilanjutkan pada Kamis (10/12) dini hari WIB, di mulai sejak menit ditundanya pertandingan. UEFA pun sedang menginvestigasi kejadian tersebut.

Melihat kegaduhan yang terjadi, Mourinho angkat bicara. Ia kecewa karena rasisme masih muncul di sepakbola.

ADVERTISEMENT

"Kejadian itu sangat menyedihkan, dan setiap bentuk rasisme harus dilawan. Hal itu tak pernah bisa diterima. Saya amat sedih karena kami tak ingin hal itu terjadi di sepakbola," kata Mourinho seperti dikutip Sky Sport.

"Saya kenal dengan wasitnya, Ovidiu Hategan. Pria yang baik, wasit yang sangat bagus. Terlibat secara tak langsung dalam laga itu jelas bukan hal bagus."

"Untuk ofisial keempat (Cotescu), hanya dia yang bisa menjelaskan perasaannya. Jelas dia membuat kesalahan yang tak bisa diterima, tapi hanya dia yang bisa membuka hatinya, meminta maaf, dan menerima konsekuensinya. Mungkin dia seorang wasit yang bagus," jelas pria asal Portugal itu.

Mourinho pun berharap hal ini tak terjadi lagi di masa depan. Rasisme baginya tak punya tempat di sepakbola.

Romanian fourth official Sebastian Coltescu (2nd-L) looks on next to Istanbul Basaksehir's French forward Demba Ba (2nd-R) and Paris Saint-Germain Brazilian forward Neymar (1st-R) during the UEFA Champions League group H football match between Paris Saint-Germain (PSG) and Istanbul Basaksehir FK at the Parc des Princes stadium in Paris, on December 8, 2020. - Paris Saint-Germain's decisive Champions League game with Istanbul Basaksehir was suspended on December 9 in the first half as the players walked off amid allegations of racism by one of the match officials.The row erupted after Basaksehir assistant coach Pierre Webo, the former Cameroon international, was shown a red card during a fierce row on the touchline with staff from the Turkish club appearing to accuse the Romanian fourth official of using a racist term. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)Coltescu (kedua dari kiri), ofisial keempat yang diduga mengucapkan kalimat bernada rasis. Foto: AFP/FRANCK FIFE

"Semua orang di sepakbola dan di kehidupan bermasyarakat, kita semua punya tanggung jawab terkait hal ini dan jika kita membuat kesalahan, kita harus menerima konsekuensinya," sambung Mourinho.

"Tapi yang lebih penting bagi saya, laga itu jadi ikonik. Sebuah laga Liga Champions harus terhenti setelah 15 menit karena alasan yang menyedihkan akan menjadi terkenal, dan semoga hal itu tak terjadi lagi di masa depan," harapnya.




(adp/pur)

Hide Ads