Manchester City selalu mentok di perempatfinal Liga Champions bersama Pep Guardiola. Hal itu haram terulang lagi musim ini.
City memang digdaya di kompetisi lokal sejak Guardiola datang. Kecuali di musim pertamanya yang berujur nirgelar, Guardiola meraih dua trofi Liga Inggris, tiga Piala Liga Inggris, dan satu Piala FA.
Bahkan trofi juara liga bisa bertambah musim ini dan berpeluang meraih Quadruple mengingat City masih bertahan di tiga kompetisi lainnya. Liga Champions tentu jadi incaran utama City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak diambil alih Sheikh Mansour pada 2008, City cuma sekali lolos ke semifinal pada 2015/2016, sebelum dikandaskan Madrid. Kedatangan Guardiola sebagai pemegang dua gelar Liga Champions belum mengubah keadaan sama sekali.
City bahkan selalu gagal melaju ke semifinal selama ditangani Guardiola. Dari empat musim, City selalu kandas di perempatfinal pada tiga edisi terakhir, setelah cuma sampai 16 besar di musim pertama Guardiola.
"Kutukan" itu coba Guardiola patahkan musim ini ketika City menghadapi Borussia Dortmund pada babak perempatfinal. Modal kemenangan 2-1 di Etihad Stadium pekan lalu akan dibawa saat menyambangi Signal-Iduna Park, Kamis (15/4/2021) dini hari WIB.
Bukan keunggulan yang bisa membuat City nyaman, karena satu gol saja sudah cukup menyingkirkan mereka. Oleh karenanya, Guardiola coba menantang para pemain City untuk bisa melaju ke semifinal pertama kalinya bersama dia.
"Ini adalah bisnis, bisnis tetaplah bisnis. Bisnis itu soal menang," ujar Pep Guardiola seperti dikutip RTE.
"Jika kami tidak menang, maka saya akan gagal. Jika kami menang, maka orang-orang akan bilang ' Oh, bagus juga Pep'," sambungnya.