European Super League akhirnya ditangguhkan karena derasnya kritik yang ada. Manchester United dan Juventus kena imbas ketika harga sahamnya turun. Duh!
Ide menggulirkan European Super League yang digagas 12 klub hanya berumur 48 jam. Setelah diumumkan pada Minggu (18/4) malam WIB, kompetisi antara klub-klub top Eropa itu akhirnya dihentikan per Rabu (21/4) pagi WIB.
Alasannya terlalu banyak resistensi yang muncul setelah European Super League diumumkan. Mulai dari pemain, pelatih/manajer, mantan pemain, hingga suporter yang paling keras menentang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan perlawanan terjadi di seluruh stadion markas klub peserta European Super League. Selain itu, peserta European Super League juga diancam sanksi berat dari UEFA dan FIFA.
Kegagaan European Super League bergulir berimbas negatif kepada dua klub penggagasnya, Manchester United dan Juventus. Kebetulan dua klub itu sudah melantai di bursa saham.
Setelah harga saham kedua klub itu naik dua hari lalu, pada perdagangan hari ini, nilai sahamnya turun. Sebut saja saham MU (MANU) yang dibuka di harga 17,5 dolar AS per lembar saham di New York Stock Exchange, turun 6,03 persen menjadi 16,22 dolar AS.
Padahal harga saham Manchester United sempat melonjak hingga 17,6 dolar AS per lembarnya di hari pertama pengumuman European Super League. Selain itu keputusan mundurnya CEO Ed Woodward akhir tahun ini juga mempengaruhi.
Sementara Juventus (JUVE.MI)yang ditutup di angka 0,87 euro per lembar saham, kini turun ke angka 0,76 euro atau sekitar 12,32 persen
"Ini benar-benar bencana untuk klub-klub tersebut - seperti biasanya, investor pasti lebih hati-hati jika menanamkan saham di klub sepakbola," ujar Kepala Analis Pasar Markets.com Neil Wilson seperti dikutip Yahoosports.
"Ketika enam tim besar Inggris mundur, sementara di atas kertas tim italia dan Spanyol masih berkomitmen - saya pengin tahu seberapa lama mereka bisa bertahan," sambungnya.