Pep Guardiola mencoba menurunkan ketegangan pemain Manchester City menatap duel dengan Paris Saint-Germain. Semifinal Liga Champions diibaratkan laga friendly.
PSG vs Man City di leg 1 semifinal Liga Champions berlangsung di Parc des Princes, Kamis (29/4/2021) dini hari WIB. Ini merupakan kali pertama City lolos ke babak empat besar Liga Champions di bawah arahan Guardiola.
Guardiola pun teringat momen saat bermain di final Liga Champions 1992. Saat itu, Barcelona memenangi final saat berhadapan dengan Sampdoria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johan Cruyff, juru taktik Barcelona saat itu, meminta anak-anak asuhnya bermain dengan lepas. Setelah bermain seri selama 90 menit, Los Cules menang 1-0 berkat gol Ronald Koeman.
"Saya belajar dari Johan Cruyff, nikmati pertandingannya. Nikmati tanggung jawabnya. Nikmati tekanannya. Ini elit," kata Guadriola di situs Man City.
"Itulah mengapa tim terhebat memenangi kompetisi ini karena mereka bermain seperti laga persahabatan. Itulah yang ingin saya lihat dari tim saya."
"Kalimat magis sebelum kami memainkan laga final di Wembley melawan Sampdoria di tahun 1992. Dia bilang, masuk ke lapangan dan nikmati'. Saya tahu sata taj ingin mengatakan ini karena saya bukan Johan Cruyff."
"Tapi, nikmati perjalanannya, kopi di bandara, malam di hotel, makan malam kami bersama, menikmati konferensi pers ini dan besok nikmati saat berjalan kaki, latihan. Itu proses," kata Guardiola menambahkan.
Bersama Guardiola di musim ini, Man City belum pernah tumbang. Dalam 10 pertandingan, City menang 9 kali dan imbang sekali. Ada 21 gol yang dicetak oleh Man City ke gawang lawan, pertahanan mereka juga kukuh dengan baru kemasukan 3 gol.