Kisah Penalti Shevchenko yang Antar Milan Juara Liga Champions

Kisah Penalti Shevchenko yang Antar Milan Juara Liga Champions

Putra Rusdi K - Sepakbola
Sabtu, 01 Mei 2021 04:46 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - MAY 28:  Andriy Shevchenko of Milan celebrates scoring the winning goal during the UEFA Champions League Final match between Juventus FC and AC Milan at Old Trafford in Manchester, England.on May 28, 2003  (Photo by Alex Livesey/Getty Images)
Andriy Shevchenko dan penalti yang bawa AC Milan raih Liga Champions (Foto: Getty Images/Alex Livesey)
Milan -

Andriy Shevchenko mengingat kembali momen dirinya menjadi penentu AC Milan meraih Liga Champions. Ada ketegangan besar yang mampu ditaklukkan oleh Sheva.

Shevchenko menjelma menjadi mesin gol Milan pada rentang 1999 hingga 2006. Pria asal Ukraina ini total telah membuat 175 gol dari 322 penampilan untuk Rossoneri. Ia turut membawa Milan meraih satu gelar Serie A, satu gelar Liga Champions dan satu gelar Coppa Italia.

Salah satu momen yang tak bisa dilupakan Shevchenko bersama Milan saat di final Liga Champions 2002/2003. Kala itu, Milan menghadapi Juventus untuk memperebutkan trofi Si Kuping Besar di Old Trafford.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duel ini imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu berakhir. Hal tersebut membuat pemenang dari laga ini harus ditentukan lewat adu penalti.

Di babak tos-tosan, Shevchenko yang menjadi penendang kelima Milan mampu menentukan kemenangan Il Diavolo 3-2. Ia mengecoh Gianluigi Buffon untuk memastikan Milan membawa pulang trofi Liga Champions ke San Siro.

ADVERTISEMENT

Shevchenko yang menceritakan kembali momen tersebut kepada Corriere della Sera mengaku begitu tegang saat itu kala berhadapan dengan Buffon. Maski demikian, ia tak gentar menghadapi situasi ini.

Kenangan soal masa kecilnya yang berat akibat tragedi nuklir Chernobyl menguatkan Shevchenko. Sheva yang kala itu baru berusia sembilan tahun harus mengungsi akibat tragedi yang terjadi pada 26 April 1986 tersebut.

Raut ketegangan terlihat dari raut wajah Shevchenko dengan gesturnya menggigit bibir bawah yang kemudian begitu ikonik. Ia lalu menendang ke tengah sedangkan Buffon bergerak ke kanan.

"Saya selalu memiliki keraguan tetapi tidak pernah takut. Saya memikirkan segalanya ketika saya akan mengambil penalti. Masa kecil saya di Chernobyl, teman-teman saya yang meninggal, semuanya," ujar Shevchenko dikutip dari Football Italia.

"Saya berkata pada diri sendiri: 'Jangan berubah pikiran setelah Anda memutuskan arah tembakan penalti.' "

"Saya ingat saya meletakkan lidah saya di bibir saya, dan saya menyadari mulut saya benar-benar kering. Saya menatap wasit karena suara bising fan menutupi semua hal lainnya dan saya belum mendengar peluit. Dia mengangguk padaku, dan aku mulai.

"Saat bola setengah jalan, saya melihat Buffon bergerak ke arah yang berlawanan. Saya tahu sebelum orang lain menyadarinya. Gambaran soal hal itu terekam selamanya."

[Gambas:Youtube]



Keberhasilan membawa Milan menjuarai Liga Champions menjadi penanda dari puncak karier Shevchenko. Ia kemudian mampu memenangi Ballon d'Or 2004.

Shevchenko sendiri pensiun sebagai pesepakbola pada 2012. Ia melanjutkan karier sebagai pelatih dan kini berstatus sebagai juru taktik timnas Ukraina.




(pur/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads