Antonio Ruediger tampil menawan meski harus memakai pelindung wajah saat Chelsea mengalahkan Real Madrid. Ia mampu meredam lini serang El Real.
Chelsea mampu melaju ke final Liga Champions. Kepastian tersebut didapat usai mereka mengalahkan Real Madrid 2-0 di Stamford Bridge pada leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (6/5/2021) dini hari WIB.
Dua gol kemenangan The Blues dibuat oleh Timo Werner dan Mason Mount. Chelsea unggul 3-1 secara agregat atas Madrid setelah pada leg pertama kedua tim bermain imbang 1-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan pasukan Thomas Tuchel menyingkirkan Madrid ini tak lepas dari kegemilangan lini pertahanan Tim London Biru membendung gelombang serangan Los Blancos. Madrid yang di laga ini tampil dominan dengan 67,7 persen penguasaan bola tak kuasa membobol gawang Chelsea.
Selain penjaga gawang Edouard Mendy, pilar lini belakang Chelsea yang tampil gemilang di laga ini adalah Antonio Ruediger. Bek asal Jerman ini sebenarnya sempat diragukan untuk tampil di laga ini.
Hal tersebut terjadi karena Ruediger mengalami cedera wajah pada menit akhir di leg pertama. Namun pada akhirnya, ia tetap bermain pada leg kedua dengan mengenakan topeng pelindung di wajahnya.
Situasi ini ternyata sama sekali tak mengganggu performa mantan bek AS Roma ini di lapangan. Ia dengan baik mampu mematikan para penyerang El Real.
Dikutip dari Opta, Rudiger memenangi lima kali duel, melakukan tiga kali tekel dan empat kali sapuan. Sepanjang 90 menit, ia juga hanya membuat satu pelanggaran.
Tak hanya tangguh dalam bertahan, Ruediger juga beberapa kali mengambil peran membantu timnya saat menyerang. Ia melepas satu sepakan keras dari luar kotak penalti ke gawang Madrid pada menit ke-12. Namun, upayanya ini masih bisa ditepis Thibaut Courtois.
Dalam satu di menit ke-31, Ruediger juga memulai serangan balik cepat Chelsea usai memutus serangan Madrid di lini tengah. Kerja keras Ruediger ini sayangnya tak berbuah hasil karena buruknya akurasi umpan Timo Werner.
Ruediger kini perlahan menjadi menjadi andalan utama Chelsea bersama Thomas Tuchel. Padahal di era Frank Lampard, ia terpinggirkan bahkan gosip dirinya bakal dijual Chelsea sempat senter terdengar.
Ruediger hanya tiga kali absen di Liga Inggris sejak kursi manajer berpindah ke Tuchel pada Januari lalu. Sementara di Liga Champions, ia tak tergantikan menjadi andalan Tuchel.