Ole Gunnar Solskjaer merasa gelar Liga Europa bisa membuka jalan Manchester United raih trofi lain. Kejayaan MU usai juara Liga Champions 1999 jadi inspirasi.
MU bakal menghadapi Villarreal di final Liga Europa yang bakal dihelat PGE Arena, Gdansk, Polandia, (27/5/2021). Ini menjadi kesempatan besar bagi Ole Gunnar Solskjaer untuk mempersembahkan trofi pertamanya kepada Setan Merah sebagai manajer.
Pria asal Norwegia ini menegaskan sangat penting bagi tim asuhannya untuk menjuarai Liga Europa. Ia yakin gelar tersebut akan membuka jalan untuk MU meraih trofi-trofi berikutnya. MU sendiri sudah lima musim puasa kelar usai terakhir kali menjuarai Liga Europa dan Piala Liga Inggris 2016/2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: MU Tutup Pintu buat Jesse Lingard? |
Solskjaer berkaca pada pengalamannnya saat membawa MU meraih gelar Liga Champions ketika masih menjadi pemain pada musim 1998/1999. The Baby-Faced Assassin kala itu menjadi pahlawan kemenangan MU di final atas Bayern Munich 2-1 berkat golnya di menit akhir.
Solskjaer menilai kemenangan di final Liga Champions tersebut mampu membuat MU semakin solid sebagai sebuah tim. Terbukti, MU setelah itu sangat dominan di Liga Inggris dengan mampu sembilan kali juara dalam rentang 1999-2013.
"Ketika kami menang pada 1999, tentu saja itu membuat sejarah. Namun, hal itu tidak membuat saya menjadi pemain yang lebih baik, "kata Solskajer dikutip dari situs resmi MU.
"Itu tidak membuat kami menjadi pemain yang lebih baik secara individu. Namun sebagai sebuah tim kami punya kepercayaan diri untuk bisa meraih lebih banyak gelar."
"Kami dengan nyaman memenangkan liga dalam beberapa musim berikutnya. Kami tidak dapat mengulangi kesuksesan Liga Champions, tetapi itu tetap memberi Anda banyak hal sebagai sebuah tim."
"Waktu akan menjawab apa yang akan bisa dilakukan tim (jika kami memenangkan Liga Europa). Torehan beberapa gelar bisa menyembunyikan fakta-fakta lain," jelasnya.
(pur/raw)