N'Golo Kante memang bukan pencetak gol yang memastikan Chelsea juara Liga Champions. Tapi kinerjanya di lapangan memastikan Chelsea merasakan manisnya trofi.
Kante turun sebagai starter dan tampil penuh, kala Chelsea menghadapi Manchester City pada final Liga Champions di Estadio Do Dragao, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB. Laga berkesudahan 1-0 untuk kemenangan The Blues, berkat gol Kai Havertz yang dicetak di menit ke-42.
Bukan gol, bukan juga assist yang dibuat Kante. Adalah Mason Mount yang menjadi pelayan utama Havertz dalam proses terciptanya gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi peran Kante dalam pertandingan ini dipuji-puji, bahkan membuatnya diganjar gelar Man of The Match. Ia tampil dominan di lini tengah, berada di segala penjuru lapangan, juga yang memecah serangan-serangan Manchester City dan mengunci area tengah Chelsea.
Sepanjang 90 menit, gelandang 30 tahun itu mencatatkan tiga tekel sukses, satu intersepsi, dan dua aksi sapuan seperti dicatat whoscored. Permainan gigihnya membuat Manchester City kesulitan menembus pertahanan Chelsea, hingga hanya mencatatkan satu peluang on target kendati lebih banyak memegang bola.
Di Estadio Do Dragao malam tadi, Chelsea kembali 'merasakan manisnya' keringat N'Golo Kante. Ini adalah trofi keempat Chelsea bareng pemain asal Prancis itu, setelah Premier League, Piala FA, dan Liga Europa.
"Rasanya tidak ada pemain yang lebih penting untuk sebuah tim sepakbola di dunia ini kecuali N'Golo Kante. Dia menggerakkan tim ini," ungkap mantan gelandang Chelsea Joe Cole.
"Saya dulu bermain dengan Claude Makelele dan berpikir dia adalah yang terbaik di posisi tersebut, sampai saya melihat bocah ini. Dia adalah Makelele plus kelebihan-kelebihan lainnya," tambahnya dikutip BBC.
Claude Makelele, mantan pemain Real Madrid dan Chelsea, dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam peran jangkar. Oleh karena itu pula namanya diidentikkan dengan peran tersebut: Makelele Role atau Peran Makelele.
Baca juga: Chelsea Gagalkan Ambisi 'Treble' Man City |
(raw/aff)