Peluang lolos Inter Milan di Liga Champions menyusut setelah dikalahkan Liverpool di leg pertama. Seandainya kandas pun, Inter tak kecewa-kecewa amat.
Inter Milan dipaksa mengakui keunggulan Liverpool 0-2 di Giuseppe Meazza pada pertandingan babak 16 besar leg I dua pekan lalu. Pada awalnya, Nerazzurri sempat mengimbangi selama lebih dari 70 menit sebelum the Reds memecah kebuntuan untuk menang berkat gol-gol Roberto Firmino dan Mohamed Salah.
Dengan hasil ini Inter dihadapkan pada tantangan berat di leg kedua, Rabu (9/3/2022) dinihari WIB. Untuk lolos ke perempatfinal, La Beneamata mesti mengalahkan Liverpool dengan selisih tiga gol di Anfield.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Modal Inter untuk Hadapi Liverpool |
Direktur Inter Milan Beppe Marotta sadar dengan kans timnya itu. Menurut dia, Inter toh sudah membuat kemajuan di Liga Champions karena baru kali ini mereka bisa menapakai fase gugur sejak terakhir kali melakukannya pada musim 2011/2012.
"Kami toh lolos dari fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade, dan itu sudah menjadi kemajuan. Skuad sudah berkembang dalam kaitannya dengan pengalaman," kata dia kepada Sky Sport Italia. "Sayangnya, kami terundi melawan salah satu tim terbaik di dunia saat ini. Namun, kami harus terus berjuang dan yakin sampai menit terakhir."
Baca juga: Ada Apa dengan Inter Milan? |
Sementara itu muncul anggapan Inter menurunkan standarnya di Liga Italia setelah kepergian Antonio Conte. Inter disebut-sebut cuma menargetkan finis empat besar, alih-alih mempertahankan Scudetto.
"Finis empat besar itu termasuk juara," sambung Marotta. "Di dalam olahraga Anda jangan takut untuk mempertahankan standar tinggi Anda, jadi ambisi itu penting."
"Kami harus bertarung di cara apapun untuk mencapai Scudetto kedua kami, itu targetnya. Tapi kalau memang tim lain bisa mencapai lebih baik dari kami, kami akan menyelamati mereka. Hal pentingnya adalah membidik target tinggi," imbuh dia menyoal ambisi Inter Milan di musim ini.
(rin/ran)