Pochettino Susah Tidur Usai PSG Kalah Dramatis dari Madrid

Pochettino Susah Tidur Usai PSG Kalah Dramatis dari Madrid

Randy Prasatya - Sepakbola
Minggu, 13 Mar 2022 07:30 WIB
PSGs head coach Mauricio Pochettino watches his players during the Champions League, round of 16, second leg soccer match between Real Madrid and Paris Saint-Germain at the Santiago Bernabeu stadium in Madrid, Spain, Wednesday, March 9, 2022. (AP Photo/Manu Fernandez)
Mauricio Pochettino susah tidur. (Foto: AP/Manu Fernandez)
Jakarta -

Kekalahan Paris Saint-Germain dari Real Madrid bikin pelatih Mauricio Pochettino sangat terpukul. Dia mengaku sampai susah tidur.

PSG tersingkir dari Liga Champions setelah kalah 1-3 dari Real Madrid pada leg kedua 16 besar. Les Parisiens sebetulnya dalam posisi di atas angin karena datang ke Santiago Bernabeu dengan keunggulan agregat 1-0.

Anak asuh Mauricio Pochettino itu kemudian memimpin 1-0, yang membuatnya menjadi unggul agregat 2-0. Keunggulan itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik karena Madrid mampu comeback lewat Karim Benzema, yang diawali oleh blunder Gianluigi Donnarumma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mencetak gol penyama, Real Madrid mendapatkan momentum sehingga berhasil menambah dua gol lagi dari kaki Benzema. Los Blancos akhirnya menang 3-1 (agregat 3-2) sehingga lolos ke perempatfinal Liga Champions.

"Saya kacau. Saya kacau karena jika Anda menganalisis pertandingan, saya percaya bahwa di sini, di Paris, (leg pertama) dan selama 60 menit di Madrid kami lebih baik. Kami pantas memimpin skor dengan lebih banyak gol, tetapi cara kami kehilangan ini adalah sesuatu yang membuat Anda merasa kacau," kata Pochettino seperti dikutip dari Marca.

ADVERTISEMENT

Hasil itu menjadi pukulan untuk PSG. Pochettino sampai susah tidur dan merasa apa yang diraih PSG merupakan tanggung jawabnya.

"Maaf untuk ekspresinya, tetapi itu membuat Anda kacau dan itu adalah perasaan yang sulit untuk dilupakan. Saya sangat kesal dan perasaan itu membuat sangat sulit untuk tidur di malam hari," sambungnya.

"Ini adalah saat-saat sulit dalam kompetisi. Kami tidak mengelola dengan baik, dan saya harus memikul tanggung jawab. Saya tidak mengelola momen itu dengan cara terbaik, dan saya satu-satunya yang harus disalahkan."

"Sebuah tim yang ingin memenangkan Liga Champions harus tahu bagaimana mengelola momen-momen sulit itu. Kami seharusnya bereaksi dengan cara yang berbeda dan itulah tanggung jawab kami," pria asal Argentina itu menegaskan.




(ran/bay)

Hide Ads