Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti tak boleh jemawa meski sudah unggul agregat atas Chelsea di perempatfinal Liga Champions. Kenangan comeback lawan menerornya.
Real Madrid akan menjamu Chelsea di Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (13/4/2022) dini hari WIB, pada leg kedua perempatfinal Liga Champions. Tuan rumah dalam posisi unggul agregat.
Pada leg pertama, Madrid bisa menekuk Chelsea 3-1 di London. Kemenangan itu membuat Los Blancos hanya butuh menjaga keunggulannya agar bisa melaju ke semifinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, Chelsea harus menang 2-0 untuk memaksakan adu penalti, atau menang dengan selisih tiga gol agar bisa lolos langsung ke babak empat besar. Misi yang terbilang sulit ditatap The Blues.
Meski begitu, Chelsea masih bisa berharap bisa membalikkan keadaan atas Madrid. Terlebih, Real Madrid, kini dilatih sosok yang pernah punya pengalaman menyakitkan soal berbalik kalah meski sudah unggul agregat.
Carlo Ancelotti juga pernah memimpin tim, yang sudah unggul gol di Liga Champions, kemudian berbalik kalah. Ada tiga laga yang paling diingat.
Pertama pada musim 1997/1998, tepatnya di babak semifinal leg kedua, Ancelotti memimpin Juventus melawan Manchester United di Turin, setelah berimbang 1-1 di Old Trafford. Bianconeri sempat di atas angin.
Dua gol cepat dicetak Juventus di babak pertama. Namun, MU bisa mengejar tiga gol, dan berbalik menang 3-2 atas wakil Italia. MU maju ke semifinal dan akhirnya menjadi juara.
Kemudian, kekalahan menyakitkan Ancelotti juga terjadi saat melatih AC Milan. Pada musim 2003/2004, Rossoneri didepak Deportivo La Coruna lewat sebuah comeback sensasional.
Di perempatfinal kala itu, Milan sempat unggul 4-1 usai menang di leg pertama. Namun, Deportivo La Coruna membalas lewat kemenangan 4-0 di leg kedua, dan mengklaim tiket semifinal.
Dan yang terakhir, kekalahan Milan dari Liverpool di Istanbul, Turki, pada final musim 2004/2005 juga menjadi momen meyakitkan yang dirasakan Carlo Ancelotti,. Bagaimana tidak, kekalahan itu terjadi usai Milan sudah unggul tiga gol.
Di babak pertama final Liga Champions 2004/2005, Milan memimpin 3-0 atas Liverpool. Namun, The Reds membuat comeback, dan membalas tiga gol di babak kedua. Pada akhirnya, Liverpool yang juara lewat adu penalti.
Tiga comeback lawan yang dirasakan Carlo Ancelotti, jelas bakal menghantuinya saat Real Madrid melawan Chelsea. Meski pelatih The Blues, Thomas Tuchel, menilai hampir mustahil melakukannya, namun peluang tetap terhampar di lapangan dini hari nanti.