Liverpool tak berdaya di babak pertama dalam lawatan ke markas Villarreal. Masuknya Luis Diaz di babak kedua mengubah segalanya. Si Merah bangkit dan lolos ke final Liga Champions.
Si Merah datang ke markas Villarreal, Rabu (4/5) dini hari WIB, dengan mengantongi keunggulan agregat 2-0 lewat hasil leg pertama di babak semifinal.
Namun, keunggulan agregat itu sudah sirna di akhir babak pertama. Gol-gol dari Boulaye Dia dan Francis Coquelin membawa the Yellow Submarine unggul 2-0 di kandangnya sendiri, sekaligus bikin agregat 2-2 saat turun minum.
Dengan momentum tampak berada di tangan tuan rumah, Jürgen Klopp selaku manajer Liverpool melakukan pergantian dini saat half time -- pergantian yang lantas terbukti jitu. Luis Diaz in, Diogo Jota out.
Di paruh kedua laga, Luis Diaz terbukti mampu memberi gelora berbeda pada permainan Liverpool. Hasilnya adalah tiga gol dari the Reds di paruh kedua laga. Luis Diaz mencetak gol yang kedua dalam membangkitkan timnya lolos ke final -- dengan agregat 5-2.
"Setelah awal yang tak meyakinkan, mereka berhasil bangkit. Sangat gigih. Dan harus ditegaskan kembali betapa Luis Diaz adalah kunci dari comeback ini. Ia adalah pembedanya," kata Robert Pires, eks Arsenal dan Villarreal, seperti dilansir situs resmi UEFA.
Peter Crouch, mantan striker Liverpool yang mengomentari jalannya pertandingan di BT Sport, sepakat dengan penilaian tersebut. Luis Diaz adalah bintang comeback the Reds dalam laju Liverpool ke final Liga Champions.
"Luis Diaz mengubah permainan. Sedari masuk lapangan, ia sudah merepotkan para pemain lawan."
Menilik statistik Opta, Luis Diaz bukan cuma bikin gol tapi juga mampu melepaskan dua tembakan yang diblok Villarreal dalam performa 45 menitnya di babak kedua. Ada 20 operan yang ia lepaskan dalam kurun waktu itu, dengan akurasi mencapai kisaran 90 persen.
Pemain 25 tahun asal Kolombia itu juga tidak gentar melakukan duel-duel berebut bola dengan lawan. Dari lima duelnya dengan pemain Villarreal, empat di antaranya berhasil dimenangi Luis Diaz.
(krs/cas)