Manchester City tersingkir di semifinal Liga Champions oleh Real Madrid. Lagi dan lagi, pasukannya Pep Guardiola suka kebobolan banyak di waktu singkat!
Manchester City angkat koper dari Liga Champions musim ini, setelah terhenti di babak semifinal oleh Real Madrid. City yang unggul duluan 4-3 di leg pertama, di balas 1-3 di leg kedua.
Manchester City yang jadi finalis musim lalu, harus berjuang lagi dari 0 di musim depan untuk menjadi juara Liga Champions. Ya, trofi si Kuping Besar belum juga berlabuh ke lemarinya The Citizens.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, pemain-pemain top sudah didatangkan dengan kocek besar. Pun Pep Guardiola, sang juru taktik juga terus mampu memoles timnya untuk bersaing di level teratas.
Soal Pep Guardiola, dirinya dipayungi statistik buruk di Liga Champions. Dilansir dari The Sun, timnya Pep Guardiola kerap kebobolan banyak gol dalam rentang waktu yang singkat. Ambil contoh Manchester City yang terbaru, kebobolan tiga gol dalam rentang enam menit oleh Real Madrid!
Dua gol dicetak Rodrygo di menit ke-90, 90+1, dan Karim Benzema di babak perpanjangan waktu menit ke-95 via penalti.
![]() |
Sebelumnya di tahun 2020 kala diberlakukan sistem satu leg akibat pandemi Corona, Manchester City tersingkir di babak perempatfinal kontra Lyon.
Dalam rentang delapan menit, City kebobolan dua gol. Akhirnya kandas 1-3.
Di tahun 2019, City kandas 4-4 dari Tottenham Hotspur yang mana Spurs unggul dalam gol tandang. Sebelumnya, Spurs menang 1-0 di kandang sendiri.
Kemudian di kandang city dalam rentang waktu tiga menit, Son bikin gol di menit ketujuh dan Kane di menit ke-10. Di kandang City, skor akhir 4-3 untuk City tapi itu tadi, Spurs menang karena gol tandang.
Rincian timnya Pep Guardiola kalah di Liga Champions karena kebobolan banyak di waktu yang singkat:
2010: 2 gol dalam 13 menit
2014: 3 gol dalam 18 menit
2015: 3 gol dalam 17 menit
2017: 2 gol dalam delapan menit
2018: 3 gol dalam 19 menit
2019: 2 gol dalam tiga menit
2020: 2 gol dalam delapan menit
2022: 3 gol dalam enam menit.