AS Roma lanjut ke final UEFA Conference League. Dua nama jadi senjata Serigala Ibu Kota untuk memborbardir gawang lawan, yakni Tammy Abraham dan Nicolo Zaniolo.
AS Roma melaju ke final UEFA Conference League. Roma menang 1-0 kontra Leicester City di leg kedua semifinal di Olimpico, Jumat (6/5) dini hari WIB via gol semata wayang Tammy Abraham.
AS Roma menang agregat 2-1. Selanjutnya di laga final pada 26 Mei nanti, Roma akan ditantang klub asal Belanda, Feyenoord.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jose Mourinho di Ambang Sejarah |
AS Roma memang tampil apik di UEFA Conference League. Di Liga Italia, Roma masih kalah saing dengan AC Milan, Inter Milan, Juventus, dan Napoli untuk berada di level tertinggi.
UEFA Conference League juga jadi satu-satunya kans Roma untuk akhiri puasa gelar sejak tahun 2008.
Di UEFA Conference League, AS Roma punya senjata andalan. Dua pemain di lini depan yang rajin bikin gol yakni striker Tammy Abraham dan penyerang sayap kanan Nicolo Zaniolo.
![]() |
![]() |
Dilansir dari Squawka, kedua pemain itu selalu bikin gol di Stadion Olimpico alias kandang AS Roma sendiri dalam sembilan laga terakhir. Catatannya, Nicolo Zainolo bikin empat gol dan Tammy Abraham bikin lima gol.
Zaniolo total sudah mengemas empat gol dari sembilan laga di UEFA Conference League. Sedangkan Tammy Abraham, jadi top skor sementara dengan sembilan gol.
Pelatih Jose Mourinho pun beberapa kali mengungkapkan kekagumannya pada kedua pemain mudanya itu. Dilansir dari Sky Sports Italia, Mourinho sebenarnya tidak mau memuji Abraham karena Mourinho yakin penyerang asal Inggris itu bisa lebih baik lagi!
"Tammy tahu, saya menolak untuk memujinya," kata Mourinho.
"Sebab, dia bisa melakukan hal yang lebih baik dan dia tahu akan hal itu," tegasnya.
Untuk Nicolo Zaniolo, Jose Mourinho kerap pasang badan. Terutama, ketika si pemain dinilai terlalu manja karena kerap terjatuh dan tidak dinilai sebagai sebuah pelanggaran.
"Saya ingin mengatakan sesuatu yang mungkin bertentangan dengan diri saya: jika saya adalah Nicolo Zaniolo, saya akan mulai berpikir bahwa bermain di Serie A akan merugikan saya, maka harus pindah," cetusnya.
(aff/rin)