Aleksander Ceferin membalas kritikan soal jadwal pertandingan padat yang dilalui pemain-pemain Eropa. Bos UEFA itu meminta para pelatih tidak banyak mengeluh.
UEFA dikritik karena jadwal pertandingan yang padat di level domestik dan internasional. Kritik terutama dari para manajer tim Premier League semisal Juergen Klopp dan Pep Guardiola.
Klopp geram lantaran para pemain Liverpool harus membela tim nasional di UEFA Nations League. Kondisi tersebut menyebabkan Jordan Henderson dkk kelelahan, mengingat The Reds juga tampil di kejuaraan domestik dan Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan saya tidak dalam suasana hati yang baik ketika saya berbicara tentang UEFA adalah karena Nations League. Saya masih berpikir itu adalah salah satu ide paling konyol di dunia sepakbola karena sekarang kami menyelesaikan musim di mana [beberapa] pemain telah memainkan lebih dari 70 pertandingan," kata Klopp usai final Piala FA 2022.
Guardiola justru lebih frontal dengan meminta para pemain mogok bertanding. Manajer Manchester City tersebut menuding FIFA dan UEFA hanya mementingkan bisnis dan mengabaikan kesejahteraan pemain.
![]() |
"Masalahnya adalah jadwal pertandingan. 365 hari setahun dengan tugas internasional untuk tim nasional, kompetisi besar dengan banyak pertandingan. Para pemain cuma punya dua atau tiga minggu liburan di musim panas dan langsung menghadapi musim baru lagi. Ini terlalu banyak," Guardiola mengungkapkan.
Segala kritik dan keluhan itu ditanggapi negatif Aleksander Ceferin. Dia menyerang balik penyelenggaraan kompetisi-kompetisi domestik di luar liga.
"Sangat mudah untuk selalu menyerang FIFA dan UEFA, tapi masalahnya sederhana. Apabila Anda bermain lebih sedikit, Anda mendapat lebih sedikit uang pula," kata Ceferin, dilansir dari Daily Mail.
"Yang mestinya mengeluh adalah pekerja pabrik yang hanya dapat 1000 euro per bulan. Semua orang menginginkan laga-laga domestik lebih banyak, tapi tak ada yang mau mengalah," sambungnya.
"Klub-klub mau 10 laga pada babak grup Liga Champions, mereka akan mendapat 8 yang merupakan angka paling tepat. Liga-liga domestik seharusnya hanya diisi 18 klub, tetapi presiden tidak setuju. Mereka harus mengerti bahwa dua kompetisi domestik terlalu banyak," demikian kata Aleksander Ceferin.
(bay/rin)