Christophe Galtier percaya diri mampu membawa Paris Saint-Germain juara Liga Champions. Galtier termotivasi oleh sukses Roberto Di Matteo bersama Chelsea.
Galtier ditunjuk sebagai pelatih baru PSG dengan mengisi posisi yang ditinggalkan Mauricio Pochettino. Pelatih berusia 55 tahun itu akan dituntut memenangi trofi-trofi domestik, serta Liga Champions yang diidamkan PSG selama ini.
Namun, keputusan menunjuk Galtier bisa dibilang cukup mengejutkan karena kurang dikenal dibandingkan pelatih-pelatih PSG sebelumnya macam Carlo Ancelotti, Thomas Tuchel, dan Pochettino. Pelatih-pelatih top itu bahkan tetap kesulitan mempersembahkan titel juara Eropa.
Sepanjang kariernya melatih Christophe Galtier sukses memimpin Lille memenangi Ligue 1 2020/2021. Selain itu Galtier juga mengantar Nice menjadi finalis Coupe de France pada musim lalu, yang menandai final pertama klub di kompetisi itu dalam 25 tahun.
Sementara itu Di Matteo secara mengejutkan memimpin Chelsea memenangi Liga Champions untuk pertama kalinya pada 2011/12. Saat itu Di Matteo berstatus interim usai didapuk menggantikan Andre Villas-Boas. The Blues juara setelah menghempaskan Bayern Munich dalam adu penalti, dan melengkapi musimnya dengan raihan juara Piala FA.
Galtier terinspirasi kisah sukses Roberto Di Matteo itu. Galtier yakin mampu membawa PSG menjadi kampiun Liga Champions sama seperti Di Matteo dengan Chelsea.
"Apakah anda tahu siapa pelatih pertama yang memenangi Liga Champions untuk Chelsea? Di Matteo," cetus dia kepada L'Equipe. "Dan apakah ada orang yang bertaruh kepada dia?"
"Saya itu sangat ambisius. Saya bergabung Paris untuk juara. Anda tiga titel nasional: kami harus memenangi semuanya. Anda harus mematahkan rekor-rekor. Dan dengan seluruh kerendahan hati, saya mengatakan kepada anda: saya datang ke Paris untuk memenangi semuanya," lugas Galtier.
Simak Video "Video Jersey PSG Laris Manis Setelah Dembele Cs Juara Liga Champions"
(rin/ran)