Kekalahan Liverpool Bukan Kejutan, Napoli Memang Sekeren Itu

Adhi Prasetya - detikSepakbola
Kamis, 08 Sep 2022 20:17 WIB
Napoli tampil menawan saat mengalahkan Liverpool. Foto: Getty Images/Ivan Romano
Jakarta -

Kekalahan 1-4 yang didapat Liverpool dari Napoli pada matchday pertama Liga Champions musim ini mengejutkan banyak pihak. Namun jika diperhatikan, kualitas Partenopei memang sekeren itu.

Di bawah teror puluhan ribu Neapolitan yang memadati Stadion Diego Armando Maradona pada Kamis (8/9) dini hari WIB, Liverpool sudah kebobolan tiga gol di babak pertama. Dengan mudahnya.

Barisan belakang yang diisi Virgil van Dijk, Joe Gomez, Andy Robertson, dan Trent Alexander-Arnold kocar-kacir di hadapan para penyerang Napoli. Justru mereka yang kelihatannya terkejut dengan agresivitas skuad asuhan Luciano Spalletti.

Dua penalti yang didapat Napoli dalam 20 menit pertama bukanlah kebetulan. Itu adalah wujud kecerobohan Liverpool dalam bertahan, sampai-sampai memerlukan tangan James Milner dan injakan kaki Van Dijk untuk menghentikan serangan.

Jika hanya ada satu yang berujung gol, itu semua berkat kecakapan Alisson Becker dalam membaca arah tembakan 12 pas. Namun perjuangan kiper seorang diri jelas tak cukup untuk menghindari kekalahan.

Pada proses gol kedua Napoli, terlihat betapa mudahnya para pemain Liverpool terkecoh umpan segitiga Khvicha Kvaratskhelia, Piotr Zielinski, dan Andre Zambo Anguissa.

Performa Van Dijk di laga ini mendapat cibiran. Foto: DeFodi Images via Getty Images/DeFodi Images

Bola di kaki Joe Gomez begitu mudah direbut. Ia dan Fabinho hanya terpaku melihat Zielinski memberi umpan terobosan kepada Anguissa untuk mencetak gol kedua. Trent yang berada tak jauh dari sana hanya diam bagaikan penonton.

Gol ketiga juga menunjukkan betapa lambatnya Liverpool dalam bergerak dibandingkan Napoli. Tak ada reaksi cepat dalam membaca permainan, yang ada hanya melihat ke mana bola bergerak. Itu sebabnya Giovanni Simeone bisa bebas tanpa kawalan.

Pemain Argentina itu dengan mudah mewujudkan mimpinya untuk mencetak gol di Liga Champions. Tertinggal 3-0 di babak pertama bagai mimpi buruk bagi Liverpool, namun kualitas mereka di laga ini memang serendah itu.

Pada babak kedua, Liverpool bisa mencetak satu gol lewat Luis Diaz, tapi itu setelah Napoli mencetak gol keempat lebih dulu lewat Zielinski. Singkat cerita, The Reds kalah. Napoli rapat dalam bertahan, namun juga tajam saat menyerang.

Liverpool kalah dominan di laga ini. Fakta menunjukkan Napoli berhasil melepaskan 18 tembakan, 9 di antaranya tepat sasaran. Liverpool hanya mencatat 15 tembakan dan tujuh yang mengarah ke gawang, namun hanya satu yang menjadi gol.

Bahkan di babak kedua pun Liverpool tak lebih baik meski sudah melakukan pergantian pemain. Hanya dua shot on target yang mereka lepaskan, sementara Napoli masih bisa membuat empat.

[Gambas:Opta]

Melihat statistik di atas, terasa arogan bila kemenangan Napoli disebut kejutan. Berilah sedikit kredit untuk mereka. Lagipula, Partenopei memang sedang tampil bagus belakangan ini, didukung dengan hasil di kancah domestik.

Di Serie A, Napoli sedang menempati posisi dua klasemen dengan 11 poin dari lima laga. Sedangkan Liverpool sudah tampil enam kali, tapi ada di posisi tujuh klasemen Premier League dengan 9 poin.

Napoli belum terkalahkan dalam enam laga di seluruh kompetisi, memenangkan empat di antaranya. Sedangkan Liverpool baru menang dua kali dari tujuh laga, dan sudah kalah dua kali.

Napoli sedang melaju kencang di Serie A. Foto: Giuseppe Bellini/Getty Images

Jadi ini bukan duel tim besar melawan kuda hitam, melainkan duel tim yang sedang tampil bagus (Napoli) melawan tim yang sedang terpuruk (Liverpool), terlepas dari embel-embel yang melekat, seperti sejarah, jumlah trofi di lemari, hingga berapa banyak bintang besar yang ada di dalam tim.




(adp/krs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork