Mengenang Korban Kanjuruhan, UEFA: Ada Heningkan Cipta di Liga Champions

Mengenang Korban Kanjuruhan, UEFA: Ada Heningkan Cipta di Liga Champions

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 04 Okt 2022 19:51 WIB
NYON, SWITZERLAND - JULY 18: The UEFA logo is seen on the UEFA Champions League trophy as it is prepared for the UEFA 2014/15 Champions League third qualifying rounds draw at the UEFA headquarters, The House of European Football, on July 18, 2014 in Nyon, Switzerland. (Photo by Harold Cunningham/Getty Images for UEFA)
Foto: Harold Cunningham
Jakarta -

Federasi sepakbola Eropa (UEFA) turut berkabung dengan tewasnya ratusan suporter di tragedi Kanjuruhan. Mengheningkan cipta dipastikan ada sebelum laga Liga Champions dan lainnya.

"UEFA hari ini mengumumkan bahwa mengheningkan cipta akan diadakan sebelum kick-off untuk mengenang para korban peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia," bunyi pernyataan resmi UEFA.

"Momen hening ini akan berlangsung di semua pertandingan UEFA pekan ini (Liga Champions, Liga Europa, Conference League, dan play-off Piala Dunia Wanita)."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, menjadi pukulan untuk Indonesia. 125 orang kehilangan nyawa, 304 mengalami luka ringan, dan 21 luka berat dalam laga yang dimenangkan Bajul Ijo 3-2.

Jatuhnya korban tak lepas dari aksi represif aparat dalam mengatasi massa. Gas air mata dipakai untuk memukul mundur suporter dan bahkan juga diarahkan ke tribune.

ADVERTISEMENT

Mereka terkurung di dalam stadium. Berebut menuju pintu keluar yang terbatas demi menghindari amukan aparat dan gas air mata.

Pelatih Arema FC, Javier Roca, telah memberikan kritik kepada pihak aparat. Dia menyebut para aparat yang bertugas di lapangan telah kebablasan.

"Terlihat stadion tidak siap. Mereka tidak mengharapkan kekacauan sebesar itu. Itu bak longsoran salju. Tidak ada yang seperti ini pernah terjadi di stadion, dan itu runtuh oleh jumlah orang yang ingin melarikan diri," katanya Javier Roca kepada media Spanyol Cadena Ser.

"Saya kira polisi juga melampaui batas, padahal saya tidak di lapangan dan tidak merasakan hasilnya. Melihat gambar-gambar itu, mungkin mereka bisa menggunakan teknik lain," jelasnya.

"Ini juga stadion yang harusnya sudah pensiun. Kami juga berada di kota yang relatif kecil, tidak ada cukup kapasitas untuk tiba," terangnya.




(ran/cas)

Hide Ads