Pep Guardiola mendapatkan cap bisa juara Liga Champions kalau mempunyai Lionel Messi. Saat ini, dia mencoba menghilangkan anggapan itu di Manchester City.
Di Barcelona, Guardiola mempersembahkan dua gelar Liga Champions. Pada musim 2008/2009 dan 2010/2011, Blaugrana menggapai Si Kuping Besar dengan Messi sebagai aktor utamanya.
Setelah itu, Guardiola menangani dua klub top Eropa. Sebelum menangani Man City, manajer 51 tahun itu menangani Bayern Munich.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Bayern, Guardiola berjaya di kompetisi domestik Jerman. Gelar juara Liga Jerman dimenangi Guardiola tiga kali, DfB Pokal digapai dua kali, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub dimenangi sekali.
Sementara enam tahun Guardiola di Man City sama halnya dengan di Bayern. The Citizens baru menjadi jago kandang dengan banyak memenangi kompetisi domestik. Empat gelar juara Premier League, satu trofi Piala FA, empat gelar juara Piala Liga Inggris, dan dua trofi lainnya dari ajang Community Shield.
Meski dengan skuad bertabur bintang, Guardiola baru sekali menjejak ke final Liga Champions bersama City pada musim 2020/2021. City kalah dari Chelsea pada babak final hingga gagal menggapai gelar Liga Champions yang pertama.
"Ini adalah fakta yang anda ketahui; saya memenangi dua gelar Liga Champions bersama Leo, ya Messi, itu fakta. Tapi, intinya bukan karena mencoba dan kami mencoba," kata Guardiola dalam wawancara dengan BT Sport.
"Kami mencapai semifinal tanpa hasil. Kami tak mencapai semifinal lain. Kami mencapai final. Kami lolos dan mencoba lagi; kalau itu tak berhasil, maka tak berhasil...Penting apa yang anda kerjakan untuk mencoba juara. Ini yang paling penting untuk kami," kata Guardiola menambahkan.
Baca juga: Guardiola: MU is Back |
(cas/adp)